Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Tempat Wisata, Perhatikan Hal Ini Dulu

24 Mei 2020   04:03 Diperbarui: 24 Mei 2020   04:00 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangunan toilet juga harus memperhatikan keamanan. (foto: dok. pribadi)
Bangunan toilet juga harus memperhatikan keamanan. (foto: dok. pribadi)

Toilet yang ada pun dibangun di lokasi-lokasi strategis. Pengunjung tidak perlu bertanya-tanya lagi ke petugas objek wisata untuk mencari toilet. Ada 16 titik yang dijadikan lokasi toilet dengan bentuk-bentuk yang menarik.

Dari 16 titik toilet itu, tersedia 72 kamar yang bisa dimanfaatkan pengunjung. Ada bangunan toilet khusus perempuan dan ada juga yang untuk laki-laki. Namun ada juga bangunan toilet yang bisa digunakan laki-laki dan perempuan, hanya dipisahkan dengan kamar yang berbeda.

Lebih menyenangkan lagi, toilet-toilet yang ada di Owabong menggunakan air yang berasal dari sumber mata air langsung. Jadi pengunjung bakalan tidak mengeluh ketika membuka keran. Karena ada jaminan airnya akan ngocor terus, baik saat akan membanjur kotoran atau membersihkan alat kelamin.

Ruang ganti dan bilas yang represantatif. (foto: dok. pribadi)
Ruang ganti dan bilas yang represantatif. (foto: dok. pribadi)

Pengelola Owabong pun secara khusus membangun empat toilet dengan bangunan cukup megah. Keempat toilet masing-masing punya nama, yakni Toilet Beringin, Toilet Terapi Leleson, Toilet Pesta Air dan Toilet Istana.

Secara keseluruhan, pengelola Owabong ingin membuat kenyamanan pengunjung dengan menghadirkan toilet yang sehat, indah, dan aman. Semua toilet mendapat pemeliharaan khusus. Tidak ditemukan corat coret vandalisme. Semua bersih dan terlihat indah. Mereka mampu mengubah kesan toilet yang kotor, jadi tempat yang menyenangkan. (Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun