Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tercebur dari Perahu, Usahakan Posisi Telentang

1 April 2020   04:04 Diperbarui: 1 April 2020   05:27 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap melewati jeram kita berteriak.

Setelah melakukan pemanasan, semua peserta menempati posisi masing-masing di perahu karet. Semua peserta wajib mengenakan pelampung dan helm. Satu perahu karet diisi enam peserta dan satu instruktur. 

Dalam grup saya ada Ibnu Sofwan dan Karya Gunawan di posisi depan. Posisi tengah diisi Ella Yunia Perdani dan Erna Siti Nurbaya. Saya sendiri mengambil posisi belakang bersama Dendi Sundayana.

Suasana tegang berubah jadi riang.
Suasana tegang berubah jadi riang.

Menurut instruktur, arung jeram akan dilaksanakan dengan rute pendek, sekitar 7 km. Diperkirakan waktu tempuh dari tempat start di Kampung Padarek hingga finis di Kampung Jange, kalau lancar mencapai 2 jam. Di awal awal perjalanan, rute yang dilalui tidak begitu menegangkan.

Petualangan menegangkan baru dimulai setelah lewat 30 perjalanan. Banyak jeram yang dilalui. Beberapa kali perahu membentur batu. Namun, lama kelamaan semua peserta sudah mampu beradaptasi dengan suasana. Yang semula tegang, malah penuh canda riang sambil berteriak-teriak.

Pun ketika salah satu peserta di perahu kami, Ibnu Sofwan terjatuh ke dalam sungai, semua tidak panik. Instruktur pun dengan cekatan menarik pelampung yang dikenakan ibnu. Kami juga membantu menaikkan Ibnu kembali ke atas perahu. Yes, angota kami kembali lengkap.

Pengamanan terhadap peserta arun jeram, sebenarnya tidak hanya dilakukan instruktur yang berada menyatu dalam perahu karet. Di sepanjang rute yang dilalui, sebenarnya ada tim yang mengawasi kegiatan dan menjaga dari sisi sungai. 

Bahkan, di titik-titik yang dianggap bahaya, ada tali yang dibentangkan dari kedua sisi sungai. Itu berfungsi, jika ada peserta arung jeram terjatuh dari perahu dan terseret arus, maka tali itu bisa jadi penolong untuk berpegangan sementara, sebelum tim penyapu datang.

Setelah satu jam perjalanan, semua perahu peserta arung jeram menepi. Instrutuk memberi isyarat semua peserta istirahat dulu. Di lokasi istirahat ini, pemandu arung jeram menyediakan kuliner tradisional. Ada singkong rebus, ubi jalar rebus, dan kacang tanah rebus. Minumannya disediakan jenis bandrek dan bajigur.

Setiap melewati jeram kita berteriak.
Setiap melewati jeram kita berteriak.

Setelah perut kenyang dan stamina pulih kembali, perjalanan dilanjutkan ke etape kedua. Dalam perjalanan menuju finis, semua peserta sudah mampu menghilangkan ketegangan. Suasananya fun semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun