Selain benda-benda antik Dicky juga megoleksi beberapa tint toys (mobil-mobilan kaleng dll), souvenir luar negeri yang dikumpulkan dalam tempat khusus. Untuk benda-benda antik ini tentu saja banyak mengeluarkan banyak uang. Satu benda radio tabung, misalnya, harganya berkisar antara 1 juta hingga puluhan juta.
Namun karena keterbatasan dana, Dicky pun harus memutar otak. Caranya, saat hunting jika mendapatkan barang yang bagus tapi harganya tak sesuai isi dompet, Dicky buru-buru menjual sebagian barang di rumahnya. Keuntungannya ditabung dan kalau sudah terkumpul banyak, dibelikan barang yang dimaksud.
Walau barang-barang yang dikoleksi berusia tua dan kadang wujudnya aneh, namun selama ini Dicky tidak merasakan hal-hal negatif. Sebaliknya, barang yang dikoleksi memberikan aura positif. "Hidup saya serasa bahagia kalau sudah memandang barang-barang berusia tua. Itu saja," pungkas Dicky.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H