Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Barang Lawas di Tangan Dicky Jadi Berharga

27 Maret 2020   09:02 Diperbarui: 27 Maret 2020   09:19 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dicky Harisman telaten merawat benda-benda lawas. (foto: Ginanjar Arif)

Mesin tik dan telefon. (foto: Ginanjar Arif)
Mesin tik dan telefon. (foto: Ginanjar Arif)

Selain benda-benda antik Dicky juga megoleksi beberapa tint toys (mobil-mobilan kaleng dll), souvenir luar negeri yang dikumpulkan dalam tempat khusus. Untuk benda-benda antik ini tentu saja banyak mengeluarkan banyak uang. Satu benda radio tabung, misalnya, harganya berkisar antara 1 juta hingga puluhan juta.

Namun karena keterbatasan dana, Dicky pun harus memutar otak. Caranya, saat hunting jika mendapatkan barang yang bagus tapi harganya tak sesuai isi dompet, Dicky buru-buru menjual sebagian barang di rumahnya. Keuntungannya ditabung dan kalau sudah terkumpul banyak, dibelikan barang yang dimaksud.

Walau barang-barang yang dikoleksi berusia tua dan kadang wujudnya aneh, namun selama ini Dicky tidak merasakan hal-hal negatif. Sebaliknya, barang yang dikoleksi memberikan aura positif. "Hidup saya serasa bahagia kalau sudah memandang barang-barang berusia tua. Itu saja," pungkas Dicky.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun