Indonesia maju perlu menjadi konsern, mengingat tahapan-tahapan pembangunan di Indonesia sudah mengarah pada substansi kemajuan Indonesia. Tidak mudah memang mewacanakan Indonesia maju, dari berbagai Indikator. Masyarakat belum terbiasa mengkonsumsi wacana yang berkaitan dengan kemajuan dan pembangunan.Â
Tantangan yang paling update adalah publik menghadapi wacana sara yang disusuhkan elit secara berkelanjutan. Tidak saja ruang media, tetapi juga ruang social media juga dipenuhi perdebatan sara. Akankah, negeri yang siap tinggal landas maju terjebak dalam diskursus SARA.
Tema Kampanye 2019
Tema kampanye dengan mendorong wacana wacana ringan,  renyah dan sensitif tentu tidak  layak dipertahankan. Publik perlu disuguhi wacana yang jauh lebih substansial, prediktable dan mendorong publik mendapat wacana cerdas tentang  bagaimana Indonesia maju segera terwujud.
Indonesia maju  layak masuk dalam wacana kampanye Pilpres 2019.  Publik di Indoensaia layak mendapat narasi dari para capres, tentang bayangan Indonesia maju yang mereka angankan. Atau memang para capres dan cawapres ini tidak memiliki bayangan tentang Indonesia maju. Publik layak mendapat ruang pembelajaran politik, dengan narasi kemajuan Indonesia, dengan narasi  infrastruktur dasar di republik ini yang layak dan baik, serta memastikan aksesibilitas  penduduk di seluruh tanah air ini dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara mudah.
Jika perlu narasi-narasi kemajuan itu layak langsung dipertanyanya, misalnya berapa  rencana GDP yang akan ditarget oleh Capres Cawapres? Berapa rencana infrastruktur dasar yang akan di bangun, panjang jalan tol, jalan nasional, jalan daerah dan jalan sampai ke desa, nagari, kampung dll? Juga pertanyaan kepada capres berapa rumah sakit yang hendak di bangun? Â
Intinya para capres dan cawapres wajib mendeskripsikan Indonesia maju versi mereka? Adakah bayangan tentang negeri Indonesia yang maju, yang aman damai sentosa sejahtera dan bermartabat? Ini pokok pikiran yang  perlu digagas pada kampanye pilpres 2019.
Ahmad Munir, Penggiat Politik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H