Mohon tunggu...
Pedro Jonathan
Pedro Jonathan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menjadikan tulisan sebagai wujud penyampaian pesan dan aspirasi pribadi. Semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ekskursi Pondok Pesantren: Menemukan Makna Toleransi dalam Kebersamaan

18 November 2024   21:54 Diperbarui: 18 November 2024   22:24 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 

Selama tiga hari di pesantren, banyak kegiatan unik yang diikuti, seperti pengajian, sholawatan, dan diskusi lintas agama. Pengajian menjadi pengalaman yang sangat berkesan. Dalam suasana penuh khidmat, peserta diajak memahami ajaran Islam yang menekankan cinta, kedamaian, dan kasih sayang.  

Melalui diskusi yang melibatkan santri, terjadi pertukaran pandangan mengenai ajaran masing-masing agama. Interaksi ini memperlihatkan bahwa agama, meskipun memiliki ritual yang berbeda, pada dasarnya memiliki tujuan yang sama: menciptakan harmoni dalam kehidupan. Dialog ini mengajarkan bahwa sikap saling mendengar adalah langkah awal untuk memahami satu sama lain.  

Sholawatan, yang merupakan kegiatan pembacaan ayat-ayat suci dalam durasi cukup panjang, juga memberikan kesan tersendiri. Meskipun awalnya terasa monoton dan membuat mengantuk, kegiatan ini mencerminkan kedisiplinan luar biasa dari para santri. Mereka menjalankan rutinitas ini dengan penuh ketulusan tanpa keluhan. Kedisiplinan yang terlihat menjadi inspirasi tentang pentingnya komitmen dalam menjalani rutinitas sehari-hari, sebuah nilai yang relevan dalam berbagai aspek kehidupan.  

Kebersamaan yang Melampaui Perbedaan  

Tiga hari di pesantren berlalu dengan cepat, tetapi meninggalkan kesan mendalam. Kebersamaan yang terjalin dengan para santri bukan sekadar hubungan formal, melainkan sebuah persahabatan yang tulus. Setiap interaksi, mulai dari obrolan ringan hingga diskusi mendalam, menciptakan ikatan emosional yang memperlihatkan bahwa perbedaan tidak menjadi penghalang untuk menjalin hubungan yang bermakna.  

Pada akhirnya, ketika tiba saatnya untuk berpisah, suasana haru tidak dapat dihindari. Meskipun hanya tiga hari, kebersamaan yang dirasakan membawa pelajaran tentang arti hidup sederhana dan bersyukur. Pesantren menjadi tempat di mana makna toleransi tidak hanya diajarkan, tetapi juga dipraktikkan dalam setiap interaksi.  

Pelajaran Hidup yang Membekas  

Pengalaman tersebut adalah perjalanan yang mengajarkan bahwa toleransi bukan sekadar menerima perbedaan, tetapi juga menghargai dan memahami. Melalui pengalaman langsung, terlihat jelas bahwa perbedaan adalah kekayaan yang memperkaya kehidupan, bukan ancaman yang harus dihindari. Sebagaimana Mahatma Gandhi pernah mengatakan, 

"Our ability to reach unity in diversity will be the beauty and the test of our civilization." 

Keberagaman adalah anugerah yang, jika dikelola dengan baik, dapat menciptakan harmoni yang indah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun