Pasca kemerdekaan Indonesia Tan Malaka mengerakan perjuangan rakyat yang menuntut kemerdekaan 100%.
Karena tidak sejalan dengan pemerintah Soekarno Hatta, Tan Malaka dan pengikutnya dianggap ancaman.
Tan Malaka menghembuskan nafasnya terakhir setalah tubuhnya di hantam timah panas tentara Indonesia.
Miris memang Tan Malaka mati di tangan bangsa yang telah Tan Malaka  perjuangkan.
Nasib malang tidak hanya di timpah Tan Malaka hingga akhir hayatnya, setelah kematian Tan Malaka mendapatkan perlakuan kurang pantas.
Orde Baru seolah menyembuyikan nama dan jasanya, hal ini dapat dipahami dari buah kebencian Orde Baru dari paham-paham kiri-kiri.
Pada 2014 acara beda buku dan diskusi Tan Malaka pernah di bubarkan oleh sebuah Ormas.
Hal ini dapat dipahami dengan ketakutan berlebih masyarakat akan halal yang berbau komunisme.
Ketakutan seperti ini bisa jadi karena kurangnya literasi masyarakat yang berbanding terbalik dengan tingginya doktrin kebencian dari pemerintahan terdahulu terhadap pemikiran tertentu.
Sudah saat ketakutan terhadap sejarah dihilangkan, karena dari sejarah kita belajar banyak hal untuk masa depan yang lebih baik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI