Namun sekarang sistemnya berbeda. Semua serba online yang bisa dilakukan di rumah. Tidak ada antrian seperti "zaman old". Disinilah kisah awal dimulai !
Registrasi akun LTMPT dilakukan pada 14 Februari sampai 17 Maret 2022.
Kembali ke laptop. Setelah panjang lebar ngobrol soal jurusan dan lain sebagainya, lalu saya jelaskan bahwa sistem seleksinya berbeda dengan "zaman kita kuliah dulu"! Heu heu heu...Maklum, rata-rata teman dan sudara saya itu satu zaman dengan saya.
Saya tanya mereka apakah anak mereka sudah memiliki akun LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi)Â yang pendaftarannya sejak bulan Februai-Maret lalu?
Mereka kaget! Apa itu akun LTMPT? Kok mendaftaran masuk PTN pada bulan Februari-Maret? Bukankah bulan-bulan itu anak-anak baru memasuki semester (akhir kelas 3) persekolahan? Bukankah pendaftaran dan seleksi masuk PTN dilakukan setelah Ebtanas (Ujian Nasional)? Bukankah biasanya tes UMPTN pertengahan bulan Juni?Â
Saya kembali jelaskan tentang sistem pendaftaran, seleksi dan keberadaan LMPT dan tentang akun tersebut. Ini sistem "zaman now"!
Mereka kemudian menanyakan soal akun LMPT ke anak-anaknya. Yaaa ammpun ! Disinilah pangkal "Cilaka 12" itu bermula. Â
Ternyata anak-anak mereka lupa atau tidak tahu adanya pendaftaran atau pembuatan akun LMPT! Padahal masa pembuatan akun itu cukup lama, yakni sebulan!
Pada masa Pandemi Covid 19 anak-anak mereka tidak pernah pergi ke sekolah karena memang aturan pemerintah saat itu semua sekolah melalui online.Â
Sistem online sejatinya mendekatkan anak-anak pada informasi. Namun anak-anak mereka lebih keasikan main game, nonton you tube, instagram, medsos lainnya saat tidak jam belajar. Tidak ada kawan-kawan atau dewan guru bertemu secara fisik yang bisa saling mengingatkan secara terus menerus. Tidak ada  iklim fisik  yang memuat suasana "persiapan masuk kuliah". Inilah sumber petaka tersebut.
Teman dan saudara saya itu kecolongan. Anak-anak mereka tidak mempunyai akun LMPT. Akibatnya, mereka tidak bisa mengikuti seleksi SBMPTN.