Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sajian (Live) Debat Capres Sangat Tidak Menarik

18 Januari 2019   05:27 Diperbarui: 18 Januari 2019   08:05 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sorotan kamera televisi dan mata penonton siaran (live) bisa saja melewatkan berbagai hal yang sudah tertayang misalnya peristiwa Prabowo joget kemudian Sandi memijit bahu Prabowo saat masih di panggung debat.

Atau, saat Jokowi melipat lengan bajunya padahal acara belum selesai. Belum ditutup moderator. Atau, ketika peristiwa Ira Koesno "dengan galaknya" menghentikan Jokowi yang "ngerocos" bicara saat jatah waktunya sudah habis.

Saat setiap satuan waktu digital kamera menjalankan tayangannya, ada banyak gerak obyek yang "lepas" dari pengamatan penonton"Live" begitu waktu berjalan atau sorot kamera berpindah obyek.

Tapi di dunia maya, tak satupun bisa lolos. Lebih dari itu, bumbu interpretasi berdasarkan imaginasi mampu membuat semua gerak obyek itu menjadi sajian yang jelas dan penuh variasi pemaknaan. 

Satu contoh: peristiwa Ira Koesno dengan galak mengingatkan Jokowi telah menjadi sebuah bahan baku yng menghasilkan banyak varian menu sajian.

Banyak varian peluru dihasilkan oleh kubu pendukung Prabowo/Sandi untuk menyerang pendukung Jokowi/Ma'ruf Amin. Begitu juga sebaliknya pada peristiwa Prabowo "mendadak berjoget" dan Sandi "jadi tukang pijet".

Dari peristiwa faktual diolah dengan imaginasi, kreativitas, keberanian sehingga menghasilkan beragam komodifikasi sajian menarik di dunia maya. Di sana Debat Capres menjadi entitas kehidupan tersendiri yang bisa lepas dari faktualitasnya di panggung dunia nyata.

Walaupun banyak tersedia saluran rekaman debat capres di beragam media, namun tak mampu menghadirkan kehidupan "(live) Debat Capres" secara lebih berkembang ke luar batas ruang faktualitasnya.

Berbeda jauh dengan di dunia maya. Jangankan rekaman. Yang tidak ada dalam rekaman/tayangan pun bisa diciptakan dan seolah menjadi bagian dari peristiwa Debat Capres! Heu heu heu...

Beruntunglah paslon 01 dan 02 telah menjadi capres/cawapres di era sekarang. Sosok mereka bisa hidup di dua dunia yang berbeda. Mereka selalu hidup dan semakin hidup ketika berada di dalam dinamika dunia maya.

Oleh karena adanya stok berjuta "nyawa dunia maya" , maka acara (live) Debat Capres terlihat sangat tidak menarik--tapi tidak akan pernah mati di dalam imajinasi, keberanian dan kreativitas para netizen. Semua itu bagiku ya rapopo...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun