Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pesan Terakhir Seekor Kambing

21 Agustus 2018   20:48 Diperbarui: 21 Agustus 2018   22:31 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak sengaja tadi siang

Aku bertemu kumpulan kambing

Pada sebuah lapangan kampung

Saat aku singgah di warung 

Tak jauh dari lapangan itu

Sedari awal aku datang 

Kedua kambing itu terus menatapku 

Kupikir kambing itu naksir aku

Jadinya aku sempat GR

Aku makin bergaya tebar pesona

Dengan jurus klasik

Seperti yang biasa kulakukan di mall, cafe dan kampus

Aku heran,

Yang menatapku hanya dua kambing, keduanya betina.

Kurasa mereka kambing paling cantik dan segar diantara kumpulannya

Kubandingkan, belasan kambing lainnya

Terlihat asyik makan rumput

Dan saling bercanda 

Mungkin dua kambing itu

Terpesona padaku

Hingga mereka lupa makan rumput dan saling bercanda bersama kumpulanya

Tapi lama kelamaan ada yang aneh

Kedua kambing itu menatapku

Dengan sorot mata yang tak bisa kumengerti

Karena penasaran

Akhirnya aksi jual mahalku runtuh

Dengan nekat, kudekati kedua kambing itu

Kutanyakan, kenapa dari tadi memandangku ;

"Kalian berdua naksir aku?"

Kedua kambing itu tersenyum

Mereka saling bertatap, kemudian kembali memandangku

Salah satu darinya berkata

"Kamu sombong, mentang-mentang baru saja merayakan kemerdekaan, tapi gayamu norak"

"Maksud kamu?"  Tanyaku

"Kami tidak pernah merdeka, bahkan besok kami sudah tidak ada lagi di sini"

"Lalu, apa urusannya denganku?" Kembali aku bertanya.

"Kami ingin ingatkan kamu" Kata salah satu kambing itu

"Tentang apa?" tanyaku

"Kamu jangan pernah lupa mengancing retsleting celanamu"

Aku kaget, kulihat kearah celanaku...ya ampun!"

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun