Entah mengapa, "feeling engineering" Niko mengatakan walau mata perempuan itu tertuju ke televisi, tapi gerak tubuhnya tak bisa berbohong bahwa dia sama sekali tidak menikmati acara musik di televisi itu. Satu hal yang mencolok, perempuan itu tampak gelisah, ada beban berat yang dia pikirkan.Â
Setelah pelayan mengantarkan es jeruk pesanan, Niko segera meneguknya. Timbul keberaniannya memulai lagi pembicaraan.
"Maaf, mungkin saya usil. Hari ini anda tidak ikut Misa?"
"Tidak. Anda tadi dari Gereja, ya?" perempuan itu balik bertanya.
"Ya, ini kan Malam Paskah. Misa berlangsung 3 jam, makanya saya kehausan" kata Niko sembari tersenyum menoleh ke perempuan itu.Â
"Apakah tadi Anda ketemu Tuhan?
"Ya" jawab Niko. Â Dalam hatinya sedikit kaget oleh pertanyaan yang sederhana namun tajam dari perempuan itu.Â
"Lalu, kenapa Anda tidak minta minum pada Tuhan saat haus?" tanya perempuan itu lagi tanpa menoleh ke Niko. Matanya tetap tak lepas dari televisi.
Pertanyaan lanjutan perempuan itu bikin kaget. Sangat menohok. Niko bertanya dalam hati apakah perempuan itu sedang ingin humor atau bersikap skeptis?
"Tadinya saya mau minta minum, tapi Tuhan sedang sibuk melayani umatnya untuk bangkit dan hidup baru dalam namaNya. Lalu Dia menuntun saya ke cafe ini".
"Hahahahaha!" Mendadak perempuan itu tertawa lepas. Tampaknya dia suka dengan jawaban Niko.