Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Karena Ulah 'Panama Paper' PM Islandia Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Sandiaga Uno?

7 April 2016   01:41 Diperbarui: 7 April 2016   10:51 6282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini 'Kebiasaan' tersebut sulit dilakukan Sandiaga Uno dan timnya karena sumber 'Panama Paper' berbasis di luar negeri. Apa yang ditampilkan telah menjadi konsumsi global, milik publik Internasional dan telah jadi persoalan bersama dunia karena melibatkan para pesohor dunia.

Tingkat validitas 'Panama Paper' sangat kuat yang membuat para tokoh kuat dunia pun tak bisa berkutik di negaranya masing-masing. Salah satu korban pertama adalam PM Islandia yang 'terpaksa mundur' dari jabatannya.

[caption caption="Ilustrasi tokoh yang ada dalam list Panama Paper II svobodneforum.cz"]

[/caption]

Kalau sudah begini, apa yang bisa dilakukan Sandiaga Uno?

Bila dia terus 'ngeles' dengan beragam argumentasi 'aneh' bisa membuat blunder besar karena publik tak mudah percaya. Blunder itu bisa membuat Sandiaga Uno dan Partai Gerindra tampak konyol dimata publik. Bagaimanapun, publik menggunakan 'contoh soal' reaksi dan aksi tokoh negara lain yang mengalami hal sama sebagai barometernya.

Kalau di negara lain yang sistem hukumnya sudah kuat saja tidak bisa 'menolong' tokohnya, lalu apa yang bisa dilakukan seorang Sandiaga Uno dan tim-nya? Tidak ada, dan jangan membuat pernyataan 'ngeles dan aneh' yang berpotensi blunder dan menjadi tertawaan publik. Jalan terbaik adalah perlahan-lahan mundur dari gaung pencalonan Pilgub DKI207 untuk menyelamatkan citra politiknya secara pribadi, sekaligus meringankan beban politik Partai Gerindra.

Kalau Sandiaga Uno si Santun yang sukses ini masih ngotot 'ngeles sana-sini' demi Pilgub DKI2017 (yang sebenarnya 'tak seberapa' dibandingkan kesuksesan yang dia raih) maka partai Gerindra akan kehabisan waktu menyiapkan kader pengganti untuk Pilgub DKI. Sandiaga Uno sebagai pribadi harus mundur dari gaung Pilgub DKI, sembari mengharapkan kambuhnya 'sakit amnesia' publik negeri ini terhadap sejumlah 'ulah tokoh besar' yang pernah terjadi. Satu hal yang mesti diingat saat perlahan-lahan mundur dari gaung pIlgub DKI, jangan lupa pakai celana.
-------
Pebrianov6/4/2017

Sumber berita ; kompas.com ; tempo.co, beserta rangkaian beritanya. | Sumber Gambar Utama: di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun