Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Membedah Rencana Jokowi Memasukkan Indonesia ke TPP

29 Oktober 2015   12:15 Diperbarui: 29 Oktober 2015   12:52 2495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan demikian, mumpung masih merupakan rencana, kita perbanyak wacana mengeluarkan sudut sempit tak terpantau itu agar pemerintah pusat mempertimbangkan pemecahan masalahnya secara komprehensif.

Untuk masuk ke TPP masih butuh waktu lama. Paling cepat dua atau tiga tahun ke depan. Itu pun belum tentu disetujui oleh. Amerika dan anggota TPP oleh berbagai pertimbangannya. Biarkan saja.

Kalau pun kelak tidak diterima, negara kita tetap harus mencari cara lain yang analog dengan upaya perluasan pangsa pasar. Kita negara besar dan kaya, dihuni banyak orang pintar dan cerdas. Itu potensi besar kita untuk menuju negara mandiri di segala bidang.

Demikianla bedah singkat dan sederhana ini. Sebenarnya masih ada beberapa point soal TPP ini. Namun kali ini cukup tiga point itu saja dulu, agar mudah mencernanya dan kita sama-sama mengungkap celah sempit tadi secara lebih terbuka dan detail. Mudah-mudahan ada gunanya.

Sekian.
Selamat makan siang sambil memikirkan si celah sempit, ya..
Heu heu heu..

Sumber bacaan ; Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun