Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kunci Awal Sebelum Meramu Diksi Artikel

9 September 2015   06:19 Diperbarui: 9 September 2015   11:33 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, ketika manusia berseteru dengan waktu
Dan bersekutu dengan egoisme
Jalur itu tak lagi bijak, ia telah jadi panggung pembantaian. Pencerabut nyawa tak terkira.

Seperti pagi tadi. Tepat dimataku. Tunas muda melepas keceriaan. Dalam sunyi keilahian.
Terbaring dia di jalur hitam
Dengan seragam putih penuh darah !

Perhatikan tiga buah contoh di atas. Dengan tema yang relatif sama, hasil tulisan bisa berbeda. Roh tulisan pun berbeda secara ekstrim. Dengan memahami langkah awal ini, anda akan lebih mudah meramu diksi secara lebih detail sesuai dengan wawasan, passion, dan 'selera' anda bertutur tentang suatu kejadian atau pemikiran.

Sekian

-------

(tulisan berikut tentang cara meramu diksi)

Sumber referensi ; Satu, Dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun