Tidak ! Tentu tidak !
Saya tidak rela itu terjadi pada Jokowi. Apalagi saya adalah salah satu dari sekian juta pemilihnya. Ikut capek-capek di tim Horee Kompasiana 'mengawal' pemilihan beliau. Dan bela-belain dari Bandung ke Pontianak untuk mencoblos beliau.
Beragam sumber berita politik-ekonomi soal anjloknya Rupiah saya baca sembari menunggu istri rapat, atau koordinasi dengan berbagai pihak. Tak ada tanda-tanda 'mirip Soeharto'. Satu hal yang bikin 'agak tenang' adalah stabilnya kondisi perbankan kita. Itu kata salah ahli ekonomi dan perbankan.
Saya memang dari dulu paling telat loading soal ekonomi makro. Sulit memahmi dinamika di dalamnya. Makanya walau tak terlalu paham, melihat penampilan para pengamat ekonomi di televisi selalu bikin saya kagum (selain kagum pada komedian yang tampil cerdas).
[caption caption="sumber ; Dokpri"]
Â
Kekuatiran di Keramaian
Ketika acara Karnaval Khatulistiwa saya mengambil tempat di pinggir jalan depan Hotel Santika. Jalan itu sangat strategis dan jadi salah satu yang akan dilintasi parade Karnaval.
Satu jam sebelumnya sudah hadir berbaur dengan masyarakat. Suasana di sana tampak ceria. Sesekali berbicara soal Jokowi dengan masyarakat yang menunggu. Mereka sangat antusias dan berpendapat positif soal Jokowi. Tak ada kekuatiran hidup akibat Dolar melambung. Itu yang saya suka !
Pikiran Liar dan Gila
Saat parade belum lewat, saya juga buka lagi berita-berita terkini via BBM sembari duduk di pot bunga halaman hotel Santika yang saat itu terpaksa jadi ruang publik. Membaca berita Dolar itu lagi membuat kekuatiran tidak pupus. Bahkan sempat muncul kekuatiran Gila ; Jangan-jangan ada orang jahat yang merencanakan menembak Jokowi dari kerumunan orang, balkon dan atap deret gedung pertokoan dan kantor sekitarnya sini".