Ibarat punya kendaraan satu jauh lebih hemat bila punya kendaraan dua, tiga, empat, lima dan seterusnya. Apalagi semua kendaraan itu masih aktif ditunggangi. Harus keluar ongkos bensin, servis, pajak, dan asesoris lainnya. Tentu butuh biaya besar. Analogi tersebut merupakan sebuah preseden 'khas dan klasik'.
Berbeda dengan gubernur Gatot Pujo, konon istrinya adalah perempuan mandiri dan mapan secara ekonomi. Jadi 'mungkin' sang Gubernur 'tak keluar ongkos banyak' untuk menghidupinya. Bahkan sang istri keduanya ini pakai uang pribadi 'mengongkosi' pembayaran 'fee' untuk OC Kaligis.
Tapi kenapa kemudian Gatot Pujo tersangkut Korupsi? Apakah dia sudah melupakan gaya hidup sederhana karena pengaruh punya istri dua ?
Ini sebuah tanda tanya besar, sekaligus bahan renungan kelak ketika proses hukum Gatot Pujo berjalan. Kebetulan Istri keduanya juga tersangkut perkara yang sama.
Suami istri tersangkut hukum karena korupsi itu sudah pernah ada. Tapi seorang pejabat seperti gubernur yang tersangkut kasusu korupsi bersama istri mudanya yang energik dan mapan sungguh fenomena baru dan menarik.
Kita tunggu proses hukumnya. Apakah ada relevansinya 'si Gubernur sederhana' tersangkut hukum karena keberadaan istri mudanya ? Gatot Pujo masih punya waktu untuk membuktikan bahwa preseden itu tidak benar.
Salam pemberdayaan !
 Sumber berita utama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H