Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gubernur Gatot Pujo-Si Sederhana yang Tersangkut Hukum Karena Ulah Istri Muda ?

29 Juli 2015   02:17 Diperbarui: 11 Agustus 2015   21:27 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibarat punya kendaraan satu jauh lebih hemat bila punya kendaraan dua, tiga, empat, lima dan seterusnya. Apalagi semua kendaraan itu masih aktif ditunggangi. Harus keluar ongkos bensin, servis, pajak, dan asesoris lainnya. Tentu butuh biaya besar. Analogi tersebut merupakan sebuah preseden 'khas dan klasik'.

Berbeda dengan gubernur Gatot Pujo, konon istrinya adalah perempuan mandiri dan mapan secara ekonomi. Jadi 'mungkin' sang Gubernur 'tak keluar ongkos banyak' untuk menghidupinya. Bahkan sang istri keduanya ini pakai uang pribadi 'mengongkosi' pembayaran 'fee' untuk OC Kaligis.

Tapi kenapa kemudian Gatot Pujo tersangkut Korupsi? Apakah dia sudah melupakan gaya hidup sederhana karena pengaruh punya istri dua ?

Ini sebuah tanda tanya besar, sekaligus bahan renungan kelak ketika proses hukum Gatot Pujo berjalan. Kebetulan Istri keduanya juga tersangkut perkara yang sama.

Suami istri tersangkut hukum karena korupsi itu sudah pernah ada. Tapi seorang pejabat seperti gubernur yang tersangkut kasusu korupsi bersama istri mudanya yang energik dan mapan sungguh fenomena baru dan menarik.

Kita tunggu proses hukumnya. Apakah ada relevansinya 'si Gubernur sederhana' tersangkut hukum karena keberadaan istri mudanya ? Gatot Pujo masih punya waktu untuk membuktikan bahwa preseden itu tidak benar.

Salam pemberdayaan !

 Sumber berita utama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun