UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HOTS MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA TEKANAN HIROSTATIS DI SMA NEGERI 2 MERANGINÂ
Disusun oleh :
Nama: PEBRIANITA
NIM : 2306505010378
Kelas : 003 Kelompok 3
Â
Â
 PROGRAM PPG DALJAB KATEGORI II
PROGRAM STUDI FISIKA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2023
Â
Â
Â
Laporan Best Practice
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Â Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
STAR mencakup hal-hal di bawah ini.
Lokasi
SMA Negeri 2 Merangin
Jalan. Ibrahim Sajo, Kecamatan. Tabir, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi
Kode Pos. 37353
Lingkup Pendidikan
Sekolah Menengah Atas
Tujuan Yang Ingin di capai
Upaya meningkatkan kemampuan peserta didik menyelesaikan soal-soal HOTS menggunakan model discovery Learning pada Tekanan Hidrostatis di SMA Negeri 2 Merangin
Penulis
PEBRIANITA
Tanggal
24 NOVEMBER 2023
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah: mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab mahasiswa PPG Daljab.
Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dipandang sebagai aspek penting dalam proses pembelajaran. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk bersaing pada  jenjang pendidikan lebih tinggi serta menyiapkan peserta didik untuk bersaing di masa depan. (Asphar, Hidayat, & Suryana, 2021). Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS) merupakan kemampuan peserta didik dalam menginterpretasikan pengetahuannya dalam menyelesaikan suatu permasalahan melalui proses analisis, evaluasi hingga menciptakan ide dari permasalahan yang di sajikan. Kajian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi pengembangan instrumen penilaian kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Menurut Eka Desiriah dan Woro SetyarsihÂ
https://journal.ummat.ac.id/index.php/orbita/article/view/4436Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah atau alasan dilakukannnya praktik baik pembelajaran ini adalah :
Peserta didik belum memahami materi dalam menyelesaikan soal-soal hots yang diberikan oleh guru pada saat proses pembelajaran fisika pada materi Tekanan Hidrostatis dan peserta didik cenderung dengan bentuk soal MOTS dan LOTS
Guru belum menguasai berbagai karakteristik model pembelajaran inovatif.
Kemampuan guru dalam mengajar mempengaruhi kualitas pembelajaran di kelas
Keterbatasan dalam penggunaan media pembelajaran
Menurut Cooney ( 2003) dalam sebuah artikel Lailli Ma'atus Sholekah.
https://www.academia.edu/download/76122894/pdf_4.pdf
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis menentukan solusi yang relevan untuk segera dilaksanakan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning
Praktik pembelajaran ini sangat penting untuk dibagikan karena:
Latar belakang masalah yang penulis alami di sekolah tempat bertugas merupakan kondisi yang sama juga dialami oleh rekan guru yang lain. Berdasarkan akar penyebab masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal dengan kognitif HOTS yaitu Kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran dikarenakan peserta didik tidak memahami materi atau soal dengan baik, peserta didik akan lebih cenderung menjadi emosi dan kehilangan konsentrasi pada proses pembelajaran.
Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktik pembelajaran adalah:
Menyusun rancangan pembelajaran yang kreatif dan inovatif
Mempersiapkan pendukung pembelajaran yang dibutuhkan sehingga peserta didik akan mampu dalam menyelesaikan soal-soal HOTS dengan menerapakan Model Discovery Learning dengan LKPD yang menarik
Melaksanakan pembelajaran secara utuh dan efektif yang sesuai dengan solusi yang sudah ditentukan yaitu dengan penerapan model pembelajaran inivatif Discovery Laerning.
Tantangan
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, siapa saja yang terlibat.
Tantangan :
Setelah dilakukan pengamatan/observasi, faktor penyebab peserta didik kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal hots adalah :
Pemahaman peserta didik dalam menerjemahkan tujuan dari pertanyaan yang terdapat pada soal level kognitif HOTS rendah
Penerapan rumus masih keliru
Peserta didik tidak terbiasa menggunakan proses penemuan sendiri secara langsung untuk mengembangkan pemahaman tentang konsep yang dipelajari
Analisis tinggi yang diperlukan dalam penyelesaian masalah dengan level kognitif HOTS masih rendah
Berdasarkan hasil analisis terhadap penyebab masalah yang terpilih, tantangan yang dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
Pemanfaatan ruang kelas yang mendukung pembelajaran tidak maksimal
Kemampuan prasyarat siswa terhadap materi pelajaran masih rendah
Koneksi internet yang tidak stabil, karena kondisi kelas yang digunakan jauh dari jangkauan wifi sekolah
Pemanfaatan teknologi dalam persiapan pembelajaran terhambat karena kurang persiapan
Berdasarkan tantangan di atas dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan peran guru dalam hal kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi professional, sementara dari peserta didik yaitu untuk meningkatkan pemahaman konsep sehingga peserta didik dapat terbiasa menyelesaikan soal-soal Hots
Dalam penyelesaian tantangan yang dihadapi, pihak yang terlibat dalam langkah ini adalah:
Guru sebagai pengamat
Peserta didik sebagai subjek pengamatan
Rekansejawatdankepalasekolahsebagai observer pada pelaksanaan pembelajaran
Guru pamong dan Dosen Pembimbing sebagai  pengarah dan pembimbing
Pihak yang membantu dalam proses perekaman pelaksanaan pembelajaran.
Dari semua pihak yang terlibat dalam langkah ini, penulis memahami perlu adanya kolaborasi yang dilakukan agar tantangan yang ada dapat terselesaikan
Â
Aksi
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut, strategi apa yang digunakan, bagaimana prosesnya, apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut.
 garis besar, ada 3 langkah utama yang dilakukan penulis untuk menghadapi tantangan tersebut adalahAksi :
Secara garis besar, ada 3 langkah utama yang dilakukan penulis untuk menghadapi tantangan tersebut adalah
Penyusunan perangkat pembelajaran
Strategi yang dapat diterapkan untuk pembiasaan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal HOTS adalah dengan pemberian ransangan berupa pertanyaan yang dapat memicu peserta didik untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan memotivasi, kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan identifikasi masalah sehingga peserta didik diberi kebebasan menentukan fokus permasalahanya yang menumbuhkan  berpikir tingkat tinggi.Â
Proses pembuatan perangkat pembelajaran harus menjadikan siswa sebagai pusat setiap kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar yang melibatkan pemberian rangsangan, identifikasi masalah, pengumpulan data, pengolahan data, pembuktian dan menarik keseimpulan.
 Pihak yang terlibat dalam penyusunan perangkat pembelajaran adalah dosen pembimbing   dan   guru   pamong dalam mengarahkan serta membimbing saya agar perangkat pembelajaran dapat sesuai dengan akar masalah yang terpilih sehingga mampu mewujudkan pembelajaran bermakna bagi siswa. Peran rekan sejawat dan kepala sekolah juga pakar memiliki andil besar, karena berdasarkan masukan, saran dan praktik baik yang sudah dibagikan memberikan gambaran lebih jelas mengenai perangkat pembelajaran yang disusun menjadi ideal untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
d. Sumber daya yang dibutuhkan antara lain pemahaman guru untuk merancang perangkat pembelajaran yang sesuai , Pengadaan media yang menarik dan interaktif, dan kreatifitas guru dalam merancang kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Pemilihan model pembelajaran
Strategi yang digunakan dalam memilih model pembelajaran adalah dengan menyesuaikan karakteristik materi, memperhatikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, menyesuaikan dengan karakter siswa di kelas dan sarana prasarana yang mendukung.
Proses pemilihan model pembelajaran dilakukan dengan cara mempelajari model- model pembelajaran inovatif berdasarkan kajian literatur dan wawancara di lapangan, memahami karakteristik materi yang akan diajarkan dan tujuan yang akan dicapai, menyesuaikan pada karakteristik siswa agar memudahkan pencapaian tujuan dan  mempelajari materi yang ada pada sumber belajar.
Pihak yang terlibat dalam pemilihan model pembelajaran adalah dosen pembimbing dan guru pamong yang memberikan saran serta masukan mengenai model pembelajaran inovatif yang sesuai. Taman sejawat dan kepala sekolah dan pakar sebagai role model serta sumber informasi mengenai ketepatan pemilihan model dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi. Sumber daya yang dibutuhkan adalah pemahaman guru terhadap materi ajar, kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran  Discovery Learning, dan pemahaman guru dalam mengoptimalkan model pembelajaran dengan menyesuaikan karakter siswa.
Sumber daya yang dibutuhkan adalah pemahaman guru terhadap materi ajar, kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran Discovery Learning, dan pemahaman guru dalam mengoptimalkan model pembelajaran dengan menyesuaikan karakter siswa.
Â
Pemilihan Media Pembelajaran
Strategi yang dilakukan adalah dengan memilih media yang sesuai dengan karakter siswa dan karakteristik materi. Disini saya memilih menggunakan LKPD dengan   penggunaan yang mudah dan  menarik.
Pihak yang terlibat dalam pemilihan media pembelajaran adalah dosen pembimbing dan guru pamong yang memberikan saran serta masukan mengenai media pembelajaran yang sesuai. Rekan sejawat dan kepala sekolah dan pakar sebagai role model serta sumber informasi mengenai ketepatan pemilihan media dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi.
Sumber daya yang diperlukan antara lain Laptop, handphone, internet, aplikasi microsoft power point, LKPD, kertas, printer, proyektor, spidol, penghapus, papan tulis
Refleksi
Refeleksi hasil : bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak
Dampak dari penerapan model pembelajaran Discovery Learning (DL) terhadap kemampuan penyelesaian soal-soal HOTS menunjukkan hasil yang efektif, dibuktikan dengan :
Pemilihan model pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model Discovery Learning (DL) meningkatkan kebiasaan peserta didik  di  kelas  dalam  berpikir  kritis  dalam mencari, menemukan, dan memahami konsep pembelajaran sendiri. Dengan menggunakan model DL ini peserta didik lebih memahami soal-soal dengan level kognitif HOTS dibandingkan menggunakan model pembelajaran konvensional terlihat dari indikator pencapaian kompetensi yang hasilnya meningkat daripada sebelum menggunakan model DL.
Penggunaan media pembelajaran membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam menyelesaikan soal dengan level kognitif HOTS. Diakhir pembelajaran peserta didik diberikan LKPD sebagai bahan penguatan dalam memahami dan menyelesaikan soal-soal.
Respon kepala sekolah dan teman sejawat terhadap pembelajaran sangat baik dan antusias. Sedangkan respon siswa terhadap pembelajaran dapat terlihat dari hasil refleksi yang sudah dilaksanakan, siswa merasa senang dan menjadi lebih kritis dalam berpikir dan media yang digunakan juga menarik perhatian serta meningkatkan fokus siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Faktor keberhasilan dalam pembelajaran ini adalah banyaknya andil dan dukungan dari berbagai pihak sehingga masalah yang timbul dapat teratasi. Sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah jaringan internet yang terkadang signalnya mengalami gangguan.
Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan sudah meningkatkan hasil belajar rata-rata peserta didik yang mendapatkan nilai 88,18 melebihi capaian KKM 75 atau keberhasilan belajar sebesar 95,45% Â dalam menyelesaikan soal dengan level kognitif HOTS dan dibuktikan dengan aktivitas siswa yang berpikir kritis dalam mengidentifikasi dan menemukan sendiri masalah serta aktif bekerjasama selama pembelajaran.
Daftar PustakaÂ
Rezi Ariawan dkk ( 2022) http://altifani.org/index.php/altifani/article/view/207Â
Cooney ( 2003) dalam sebuah artikel Lailli Ma'atus Sholekah
https://www.academia.edu/download/76122894/pdf_4.pdf
Â
Hidayat, Imam.(2020)Â https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/kp/article/view/9030/4553
Â
Tirta Linda 2018 (dalam Mubarokah, 2017)
https://ojs.unm.ac.id/semnasbio/article/viewFile/10649/6262Â
Novehasanah (2016) https://novehasanah.blogspot.com/2016/06/kelebihan-kekurangan-discovery-learning.htmlÂ
Menurut Eka Desiriah dan Woro SetyarsihÂ
https://journal.ummat.ac.id/index.php/orbita/article/view/4436Â
Menurut Okta Alpindi dkk (2022) https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/article/view/4297Â
Menurut Rinda Purwo Saputro (2017) Â https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpps/article/view/475Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H