Pihak yang terlibat dalam pemilihan media pembelajaran adalah dosen pembimbing dan guru pamong yang memberikan saran serta masukan mengenai media pembelajaran yang sesuai. Rekan sejawat dan kepala sekolah dan pakar sebagai role model serta sumber informasi mengenai ketepatan pemilihan media dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi.
Sumber daya yang diperlukan antara lain Laptop, handphone, internet, aplikasi microsoft power point, LKPD, kertas, printer, proyektor, spidol, penghapus, papan tulis
Refleksi
Refeleksi hasil : bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.
Refleksi Hasil dan dampak Dampak
Dampak dari penerapan model pembelajaran Discovery Learning (DL) terhadap kemampuan penyelesaian soal-soal HOTS menunjukkan hasil yang efektif, dibuktikan dengan :
Pemilihan model pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model Discovery Learning (DL) meningkatkan kebiasaan peserta didik  di  kelas  dalam  berpikir  kritis  dalam mencari, menemukan, dan memahami konsep pembelajaran sendiri. Dengan menggunakan model DL ini peserta didik lebih memahami soal-soal dengan level kognitif HOTS dibandingkan menggunakan model pembelajaran konvensional terlihat dari indikator pencapaian kompetensi yang hasilnya meningkat daripada sebelum menggunakan model DL.
Penggunaan media pembelajaran membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam menyelesaikan soal dengan level kognitif HOTS. Diakhir pembelajaran peserta didik diberikan LKPD sebagai bahan penguatan dalam memahami dan menyelesaikan soal-soal.
Respon kepala sekolah dan teman sejawat terhadap pembelajaran sangat baik dan antusias. Sedangkan respon siswa terhadap pembelajaran dapat terlihat dari hasil refleksi yang sudah dilaksanakan, siswa merasa senang dan menjadi lebih kritis dalam berpikir dan media yang digunakan juga menarik perhatian serta meningkatkan fokus siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
Faktor keberhasilan dalam pembelajaran ini adalah banyaknya andil dan dukungan dari berbagai pihak sehingga masalah yang timbul dapat teratasi. Sedangkan untuk faktor penghambatnya adalah jaringan internet yang terkadang signalnya mengalami gangguan.
Berdasarkan hasil observasi yang sudah dilakukan, menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan sudah meningkatkan hasil belajar rata-rata peserta didik yang mendapatkan nilai 88,18 melebihi capaian KKM 75 atau keberhasilan belajar sebesar 95,45% Â dalam menyelesaikan soal dengan level kognitif HOTS dan dibuktikan dengan aktivitas siswa yang berpikir kritis dalam mengidentifikasi dan menemukan sendiri masalah serta aktif bekerjasama selama pembelajaran.