Mohon tunggu...
Dody Solih Setiawan
Dody Solih Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Guru, fotografer, pengusaha.

Guru, fotografer, pengusaha.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembelajaran dari Ikan Cupang

10 Agustus 2020   08:04 Diperbarui: 10 Agustus 2020   08:19 3071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada saat ini dalam mencari materi untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), diharuskan memberikan materi yang mudah dipraktekkan, materi yang sedang trend, tidak memerlukan tempat dan biaya yang mahal. Khusus mata pelajaran saya Prakarya, saya tertarik untuk coba mengenalkan budidaya ikan cupang pada bab budidaya ternak kesayangan. Kenapa harus ikan cupang?

Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.

Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang paling mudah dipelihara. Perawatannya yang mudah, pakan bisa dibuat/dikembangkan sendiri, corak yang beraneka ragam. Sehingga untuk melakukan budidaya ternak ikan cupang juga tidak perlu menggunakan modal yang besar, dan bisa menjadi kegemaran yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi.

Karakteristik ikan cupang yang kualitasnya baik memiliki sirip dan ekor yang berwarna terang. Siripnya terbuka harmonis dan sempurna, tidak ada bayangan lain di ujung-ujung ekor dan siripnya. Tidak ada jarak antara sirip bawah dan ekor (caudal) ataupun antara sirip-sirip (dorsal) punggung. Sirip-sirip merapat sempurna ketika ikan membuka dan memekarkan sirip-sirip mereka.

Jenis Ikan Cupang

Belajar memahami jenis ikan cupang cukup penting karena ikan cupang memiliki tiga golongan/jenis, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Ikan cupang hias, biasanya hanya dipelihara sebagai ikan yang bisa dinikmati keindahan bentuk dan warnanya saja. Ikan cupang adu, adalah ikan cupang yang memang dipelihara untuk diadu dengan ikan cupang aduan lainnya ( yang ini sebaiknya jangan dilakukan ). 

Sedangkan ikan cupang liar adalah ikan cupang yang ada alam, dikebangbiakan secara alamiah/tidak secara khusus diternakkan. Dari 3 jenis tersebut, jangan sampai mencampurkan kedua jenis ikan cupang ini, karena bisa jadi ikan cupang hias, akan mati dibunuh ikan cupang adu. Nah, berdasarkan penelitian dari para ahli ikan hias, ikan cupang ternyata memiliki kurang lebih 73 spesies. Dari banyaknya spesies ikan cupang, spesies berikut ini merupakan yang paling terkenal:

Kelompok Splendens Complex

  • Betta Splendes
  • Betta Mahachai
  • Betta Stiktos
  • Betta Imbellis
  • Betta Smaragdina

Ikan  Halfmoon

Ikan  Halfmoon adalahsatu jenis cupang yang di cari di kalangan pecinta ikan cupang. Warna, sirip dan ekornya terlihat menyatu satu sama lain. Warna, irip dan ekornya berbentuk setengah lingkaran yang mirip seperti bulan sepotong, itulah kenapa disebut Halfmoon. Ikan ini banyak dipelihara karena memiliki bentuk serta keindahan yang sangat eksotis. Berbagai varian warna tubuh pun sangat beragam, yaitu merah, ungu, biru, hijau, dan masih banyak lagi jika terus disilangkan dengan warna yang berbeda.

Ikan cupang plakat

Ikan cupang plakat yang memiliki warna yang menawan yang memiliki bentuk tubuh yang kecil dan imut.

Ikan cupang serit

Ikan cupang ini memiliki berserit2 cantik sehingga seperi slayer dan mempunyai tulang yang kuat dan panjang.

Double atau cagak

Ikan cagak ini memiliki kemiripan dengan ikan halfmon, perbedaannya hanya pada ekornya.

Ikan cupang alam

Ikan yang belum perna mengalami persilangan , habitat ikan ini ada  di sawah dan di sungai.

Giant (ikan cupang jenis  raksasa)

Ikan yang paling besar di banding ikan cupang yang lainnya, ikan yang indah mempunyai warna warni yang mempesona.

Cara Budidaya Ternak Ikan Cupang

1. Menentukan Indukan Ikan Cupang Berkualitas

Langkah pertama untuk melakukan budidaya ternak ikan cupang adalah menentukan dan memilih indukan ikan cupang. Untuk mendapatkan hasil benih yang bagus, indukan ikan cupang juga harus memiliki kualitas yang baik, yakni berasal dari keturunan unggul dengan kondisi tubuh yang sehat, bebas penyakit, dan tidak ada cacat bawaan pada tubuh. Untuk medianya, bisa menggunakan toples, baskom plastik atau botol kaca, bahan plastik juga boleh. Selanjutnya kamu tinggal letakan indukan ikan cupang tadi, di wadah yang sudah disiapkan. Selain itu, ikan cupang juga bisa hidup di dalam air yang minim oksigen, sehingga ikan cupang tidak memerlukan alat bantuan selang oksigen.

Hal yang perlu dilakukan juga dalam proses ini adalah memisahkan antara ikan cupang betina dan jantan yang sudah matang, karena dalam fase tersebut ikan cupang sudah siap dikawinkan. Bagi kamu yang belum tahu, begini cara mudah membedakan ikan cupang betina dan jantan:

Ciri-ciri Ikan Cupang Jantan:

  • Berusia sekitar 4 sampai 8 bulan
  • Memiliki bentuk badan yang sudah mulai memanjang
  • Siripnya mulai memanjang
  • Memiliki warna lebih terang atratif daripada sebelumnya
  • Gerakannya lebih agrasif dan lebih lincah dari sebelumnya

Ciri-ciri Ikan Cupang Betina:

  • Berusia sekitar 3 sampai 4 bulan
  • Memiliki bentuk badan yang membulat dengan bagian perut yang sedikit membucit
  • Siripnya pendek
  • Memiliki warna agak kusam dan tidak menarik
  • Gerakannya melambat

2. Mempersiapkan Pengembangbiakkan Ikan Cupang

Mempersiapkan Pengembangbiakkan Ikan Cupang

Adapun ciri-ciri indukan yang telah menunjukkan siap kawin adalah sebagai berikut.

Untuk cupang jantan:

  • Bentuk badan panjang
  • Gerakannya agresif dan lincah
  • Berumur setidaknya 4-8 bulan
  • Siripnya panjang dan warnanya terang atraktif

Untuk cupang betina:

  • Berumur setidaknya 3-4 bulan
  • Bentuk badan membulat, bagian perut sedikit buncit
  • Gerakannya badannya  lambat
  • Siripnya pendek dan warnanya kusam tidak menarik

Cara budidaya ternak ikan cupang berikutnya adalah melakukan persiapan pengembangbiakkan ikan cupang, dengan menyiapkan wadah, bisa menggunakan baskom kecil sekitar 20x20x20 cm, air (bukan air PAM) atau kalau bisa menggunakan air tanah atau air sungai.

Setelah itu, jangan lupa siapkan wadah toples kecil, untuk ikan cupang betina nantinya. Di dalam wadah baskom, tempat proses pemijahan, perlu melakukan dekorasi, sperti layaknya pernikahan manusia yang juga memerlukan hiasan, saat perkawinan. Kamu bisa menggunakan tumbuhan air atau batu-batuan berwarna.

Ada hal yang perlu kamu ketahui juga tentang calon benih ikan cupang yang akan lahir nanti. Karena ikan cupang bisa menghasilkan setidaknya sampai 1000 butir telur, dalam sekali pemijahan lho! Telur-telur ikan cupang akan segera menetas selama 24 jam setelah pembuahan induk.

Namun, dari 1000 telur, kira-kira hanya akan ada 30-50 ekor ikan cupang saja yang berhasil dibudidayakan, hingga proses panen. Ketika ikan cupang sudah dikawinkan, ikan cupang betina tidak bisa dikawinkan kembali, berbeda dengan ikan cupang jantan yang masih memiliki kesempatan untuk kawin lagi, bahkan hingga 8 kali dengan jarak 2-3 minggu.

3. Proses Pemijahan Ikan Cupang

Proses Pemijahan Ikan Cupang

Jika persiapan pemijahan ikan cupang sudah siap, selanjutnya kamu bisa melakukan proses pemijahannya. Caranya :

Ambil wadah baskom yang sudah disiapkan tadi (air dengan tinggi 10-15cm, dekorasi tanaman atau batu).

Masukan ikan cupang jantan ke baskom, biarkan selama satu hari penuh. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu ikan cupang jantan, untuk menghasilkan gelembung udara, yang berfungsi untuk menyimpan beberapa telur yang sudah dibuahinya nanti. Akan tetapi, jika ikan cupang jantan belum juga membuat gelembung, kamu bisa mengakalinya dengan cara memancing dengan ikan cupang betina. Caranya, letakkan ikan cupang betina di dalam toples kecil, lalu toples tersebut letakan di dalam baskom yang terdapat ikan cupang jantan tadi (masih dalam keadaan terpisah, sampai ikan cupang jantan menghasilkan gelembung). Jika ikan cupang jantan sudah mulai membuat gelembung udara, kamu bisa langsung menyatukan mereka (ikan cupang jantan dan betina). Waktu yang baik untuk proses pemijahan ini, biasanya pada pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Karena suhu udara akan mempengaruhi sifat kedua ikan tersebut. Selama proses pemijahan, sebisa mungkin tutup baskom dengan penutup seperti kain atau koran, dan letakan baskom jauh dari kebisingan dan jangkauan manusia. Jika proses pembuahan sudah terjadi, dan telah terlihat telur-telur berada di gelembung-gelembung yang sudah dibuat si jantan, kamu bisa langsung pisahkan ikan cupang betina. Karena, jika tidak dipisahkan, ikan cupang betina akan memakan benih-benih tersebut.

Telur atau benih ikan cupang akan dijaga oleh si jantan. Ikan cupang jantan akan bertanggung jawab akan pertumbuhan benih-benih tersebut. Besoknya, telur-telur akan menetas menjadi burayak. Kamu tidak perlu memberi makan mereka selama 3 hari beturut-turut, karena mereka masih memiliki beberapa nutrisi. Setelah itu, baru kamu bisa memberinya makan, namun tidak berlebihan.

Setelah dua minggu, kamu bisa pisahkan ikan cupang jantan dengan anak-anaknya. Setelah 1,5 bulan, anak-anak ikan cupang tentunya sudah menjadi ikan cupang yang tumbuh dewasa. Di saat inilah kamu bisa memisahkan ikan cupang betina dan jantan.

4. Pakan Ikan Cupang

Cara selanjutnya dalam budidaya ternak ikan cupang adalah pemberian pakan. Ikan cupang sendiri sangat suka dengan kutu air, cacing sutera, dan larva nyamuk atau jentik-jentik. Kamu bisa memberikan pakan sebanyak 3-4 kali sehari. Dalam pemberian makan juga tidak perlu terlalu banyak, yang penting teratur. Karena, pemberian makan yang terlalu banyak akan membuat air menjadi kotor dan keruh. Untuk mendapatkan jenis-jenis pakannya, kamu bisa mencarinya di tempat penjualan makanan ikan.

5. Perawatan Ikan Cupang

Dalam budidaya ternak ikan cupang, memang sangat mudah terutama dalam melakukan perawatannya. Kamu hanya perlu menjaga kualitas air, dengan memberikan filter pembersih pada akuarium. Jika bisa, kamu harus rajin-rajin mengontrol kualitas air, dan menggantinya setiap beberapa hari sekali.

Dalam budidaya ternak ikan cupang, memang sangat mudah terutama dalam melakukan perawatannya. Kamu hanya perlu menjaga kualitas air, dengan memberikan filter pembersih pada akuarium. Jika bisa, kamu harus rajin-rajin mengontrol kualitas air, dan menggantinya setiap beberapa hari sekali.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kelebihan yang dimiliki ikan cupang ialah sebagai berikut:

  1. Selain keindahan fisiknya ikan cupang juga memiliki sifat periang yang dapat dijadikan pelepas stress.
  2. Ikan cupang dikenal sebagai ikan yang tahan banting. Ikan ini sangat tahan terhadap berbagai penyakit yang menyerang. Selain itu ikan cupang memiliki toleransi yang tinggi terhadap perubahan kualitas air.
  3. Ikan cupang hias memiliki warna yang banyak dan beraneka ragam jenis. Jika dilakukan perkawinan silang secara intensif akan menghasilkan keturunan yang sangat baik dan menarik. Sehingga keragaman warna dan bentuknya sangat banyak.
  4. Ikan cupang tidak mengenal musim kawin. Sehingga kapan saja dapat melakukan pembudidayaan.
  5. Pemasaran ikan yang sangat mudah dan digemari dari berbagai kalangan masyarakat. Mulai dari orang tua sampai dengan anak-anak.
  6. Budididaya ikan cupang tidak mudah di lakukan jika  usia ikan masih kecil, karena memang belum terlihat jelas bentuk tubuh nya. biasanya mulai sampai usia 1 bulan bentuk tubuh cupang tersebut masih belum jelas.
  7. Ikan cupang di kenal tahan banting. Bisa dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan aerator. Ikan ini tahan terhadap kondisi air yang minim oksigen. Walaupun begitu, disarankan untuk tetap menjaga kualitas air dengan memberinya aerasi dan filter pembersih. Agar ikan bisa berkembang sempurna dan selalu dalam kondisi bugar.
  8. Tidak disarankan memelihara lebih dari satu ikan cupang jantan yang telah dewasa dalam satu akuarium. Terlebih bila ukuran akuariumnya kecil dan tidak ada tempat berlindung. Ikan-ikan tersebut bisa saling menyerang satu sama lain. Akibatnya, sirip-siripnya tidak mulus dan warnanya kurang keluar dan menimbulkan kecacatan.

Pembelajaran yang didapat, adalah kita harus juga bisa bertahan hidup dalam keadaan yang buruk sekalipun, seperti yang dilakukan ikan cupang (mungkin perlu diteliti juga, kenapa ikan cupang dapat hidup di air yang kondisinya kurang baik, minim oksigen dan lain sebagainya). Selalu bisa beradaptasi dengan perubahan jaman, perubahan iklim/cuaca. Mungkin saat ini pandemi virus, pada masa yang kan datang mungkin akan ada yang lebih buruk dari sekedar pandemi virus. Dan kita harus siap menghadapi dan mengantisipasinya. Jika saat ini keluar rumah harus menggunakan masker, mungkin di masa datang keluar rumah harus memakai tabung oksigen karena udara yang sangat buruk (seperti yang di film-film....semoga saja tidak).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun