Berharap tungku emak tak  padam
Agar  bisa mencurahkan kasihnya di atas piring
Tubuh emak meliuk-liuk sempurna  pada  tungku basah
Basah karena air mata kasih yang ditumpahkan
Dari mata lebam
Yang diperas oleh asap kehidupan
Dapur emak jadi pemenang pagi itu, siang itu, soreh itu maupun malam itu
Ketika senja menyalak angkuh dari sudut barat
Kasih emak pada tungku mengalahkan sejuta penantian yang  ada di sana
Rindu telah kembali dalam dapur emak
Tak pernah tenggelam pada  malam kelam
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!