Angka kematian yang dikarenakan penyakit satu ini tidak dapat dibilang kecil karena menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memperkirakan bahwa 11-12 juta orang di dunia tengah menderita kanker dan sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Dua jenis kanker yang sering dijumpai di negara Indonesia yaitu kanker mulut rahim (serviks) dan kanker payudara. Bahkan, sedikitnya terdapat pula 200.000 orang penderita kanker jenis baru per tahunnya.Â
Penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi (BBRP2B) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BalitbangKP) melaporkan bahwa rumput laut coklat Turbinaria decurrens mempunyai potensi sebagai antitumor yang telah terbukti melalui uji hayati bahwa ekstrak rumput laut coklat dapat membunuh sel tumor mulut rahim melalui jalur apoptosis atau kematian sel yang terprogram.Â
Rumput laut coklat juga telah diketahui mampu menurunkan berat badan seseorang yang mengalami obesitas. Penurunan berat badan dikarenakan peran alginat yang terkandung dalam rumput laut coklat dapat membentuk gel di dalam perut dan mampu memperkuat sinyal kenyang ke otak. Sehingga perut selalu terasa penuh dan nafsu makan berkurang menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.Â
Ada senyawa lain pada rumput laut coklat selain alginat yaitu karotenoid jenis fukosantin. Hasil penelitian Nisizawa (2006) melaporkan bahwa jenis rumput laut coklat kombu (Laminaria sp.) dan nori (Porphyra sp.) dapat meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein) dan menurunkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah hewan uji. Diperkuat oleh hasil penelitian dari Beppu et al. (2012) menyebutkan bahwa diet fukosantin mampu mengurangi lemak yang berada di dalam jaringan adiposa putih pada hewan uji.
Pengetahuan berkaitan kandungan di dalam rumput laut coklat yang bukan hanya produk hidrokoloid saja melainkan sumber pigmen di dalamnya diperlukan dalam pemanfaatan sumber daya kelautan yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H