Mohon tunggu...
Damar Murti
Damar Murti Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Just ordinary people... Menulis adalah bentuk ekspresi dari sebuah pengalaman dan bagian dari ide. "life only once, so use it wisely"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Rumput Laut Cokelat Primadona yang Terpinggirkan

31 Desember 2020   07:40 Diperbarui: 1 Januari 2021   14:38 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah suatu negara yang 2/3 wilayahnya merupakan lautan, yang terdiri atas 17.504 pulau dan memiliki panjang garis pantai. 95.181 km. Rumput laut merupakan satu komoditas negeri ini yang sedang naik daun. Karena pemanfaatannya dapat dipakai sebagai bahan pangan, obat-obatan, kosmetik, tekstil, kertas dan pewarna alami. 

Salah satu data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Selatan menyebutkan bahwa rumput laut saat ini merupakan satu dari 10 komoditas ekspor yang menjadi primadona. Ini didukung oleh data dari Pusat Data Statistik dan Informasi Kementrian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2011 produksi rumput laut Indonesia mencapai 4.305.027 ton.

Rumput laut atau seaweed merupakan tanaman laut jenis alga, berbeda dengan tumbuhan pada umumnya karena rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun sejati melainkan memiliki thallus sebagai alat untuk menyerap nutrien yang dibutuhkan bagi rumput laut itu sendiri. Rumput laut memiliki pigmen dimana warna inilah yang mengklasifikasikan jenis dari rumput laut itu sendiri. Jenis rumput laut itu adalah rumput laut hijau (chlorophyceae), merah (rodophyceae), dan coklat (phaeophyceae). 

Produk dari jenis-jenis rumput laut ini adalah karbohidrat yang berupa polisakarida seperti agar-agar, karagenan dan alginat yang merupakan senyawa hidrokoloid. Maksud dari hidrokoloid adalah suatu polimer larut dalam air yang mampu membentuk koloid dan mampu mengentalkan larutan atau dapat membentuk gel dari larutan tersebut. Agar-agar merupakan produk hidrokoloid dari rumput laut hijau, karagenan merupakan produk hidrokoloid dari rumput laut merah dan alginat merupakan produk hidrokoloid dari rumput laut coklat.

Saat ini kebanyakan orang cenderung memanfaatkan rumput laut jenis hijau dan merah, sedangkan untuk rumput laut coklat kurang popular di mata masyarakat Indonesia. Di Kota Jepara misalnya, kebanyakan petani rumput laut membudidayakan rumput laut jenis hijau dan merah. Sedangkan rumput laut coklat kurang mendapat perhatian dalam pemanfaatannya, bahkah di laut pun sampai terpinggirkan di bibir pantai seperti sampah. Padahal kandungan dan manfaat rumput laut coklat tidak kalah potensial dengan kedua jenis lainnya. 

Kandungan senyawa pada rumput laut coklat

Rumput laut kaya akan zat mineral didalamnya, sekitar 77 mineral terdapat dalam rumput laut. Mineral-mineral itu diantaranya adalah seperti kalsium, fosfor, natrium, magnesium, kalium, yodium, seng dan besi terdapat dalam rumput laut. Rumput laut mampu memproduksi warna pigmen baik itu berupa klorofil dan karotenoid. 

Jenis karotenoid yang banyak ditemukan dalam rumput laut coklat ini adalah fukosantin. Di samping itu, rumput laut juga terkandung beberapa jenis vitamin yang diperlukan oleh tubuh seperti vitamin A (biasanya dalam bentuk betakaroten), vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E dan vitamin K.  

Melihat begitu kayanya kandungan yang terdapat di dalam rumput laut coklat itu sendiri, mendorong beberapa peneliti tertarik untuk meneliti senyawa-senyawa dari biota tersebut yang mempunyai beberapa potensi yang sangat besar.

Potensi dari rumput laut coklat

Rumput laut coklat diketahui memiliki beberapa manfaat dalam dunia kesehatan sebagai antikanker, antiobesitas, antioksidan, dan antibakteri. Kanker merupakan pembunuh no. 1 di dunia, sering disebut sebagai 'silent kiler' karna sel-sel kanker yang terus membelah di dalam jaringan tubuh dan kemudian dapat menyebar hingga ke seluruh tubuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun