Mohon tunggu...
Damar Murti
Damar Murti Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Just ordinary people... Menulis adalah bentuk ekspresi dari sebuah pengalaman dan bagian dari ide. "life only once, so use it wisely"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Rumput Laut Cokelat Primadona yang Terpinggirkan

31 Desember 2020   07:40 Diperbarui: 1 Januari 2021   14:38 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Angka kematian yang dikarenakan penyakit satu ini tidak dapat dibilang kecil karena menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memperkirakan bahwa 11-12 juta orang di dunia tengah menderita kanker dan sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Dua jenis kanker yang sering dijumpai di negara Indonesia yaitu kanker mulut rahim (serviks) dan kanker payudara. Bahkan, sedikitnya terdapat pula 200.000 orang penderita kanker jenis baru per tahunnya. 

Penelitian yang dilakukan oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi (BBRP2B) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (BalitbangKP) melaporkan bahwa rumput laut coklat Turbinaria decurrens mempunyai potensi sebagai antitumor yang telah terbukti melalui uji hayati bahwa ekstrak rumput laut coklat dapat membunuh sel tumor mulut rahim melalui jalur apoptosis atau kematian sel yang terprogram. 

Rumput laut coklat juga telah diketahui mampu menurunkan berat badan seseorang yang mengalami obesitas. Penurunan berat badan dikarenakan peran alginat yang terkandung dalam rumput laut coklat dapat membentuk gel di dalam perut dan mampu memperkuat sinyal kenyang ke otak. Sehingga perut selalu terasa penuh dan nafsu makan berkurang menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan. 

Ada senyawa lain pada rumput laut coklat selain alginat yaitu karotenoid jenis fukosantin. Hasil penelitian Nisizawa (2006) melaporkan bahwa jenis rumput laut coklat kombu (Laminaria sp.) dan nori (Porphyra sp.) dapat meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein) dan menurunkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dalam darah hewan uji. Diperkuat oleh hasil penelitian dari Beppu et al. (2012) menyebutkan bahwa diet fukosantin mampu mengurangi lemak yang berada di dalam jaringan adiposa putih pada hewan uji.

Pengetahuan berkaitan kandungan di dalam rumput laut coklat yang bukan hanya produk hidrokoloid saja melainkan sumber pigmen di dalamnya diperlukan dalam pemanfaatan sumber daya kelautan yang optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun