Maaf, pendapatmu belum bisa saya terima.
      *Ampun, pendapatmu belum bisa saya terima.
Maaf, boleh saya duduk di sini?
      *Ampun, boleh saya duduk di sini?
Sudah menjadi tradisi, setiap malam tahun baru kami sekeluarga berkumpul dan saling memaafkan.
      *Sudah menjadi tradisi, setiap malam tahun baru kami sekeluarga berkumpul dan saling mengampuni.
Kata maaf dan ampun, serta memaafkan dan mengampuni merupakan dua pasang kata bersinonim. Kesinoniman itu terjadi karena faktor kelaziman pemakaian.Â
Kalimat-kalimat yang bertanda asteris/bintang (*) menunjukkan bahwa kata ampun dan mengampuni tidak berterima atau tidak lazim digunakan.Â
Contoh-contoh di atas juga memperlihatkan bahwa meskipun bentuknya sama, maknanya  berbeda-beda karena konteks kalimatnya.