Mohon tunggu...
Paulus Tukan
Paulus Tukan Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan

Mengajar di SMA dan SMK Fransiskus 1 Jakarta Timur; Penulis buku pelajaran Bahasa Indonesia "Mahir Berbahasa Indonesia untuk SMA", Yudhistira.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indahnya Saling Memaafkan, tapi Lebih Indah Lagi Saling Mengampuni

13 Mei 2021   21:55 Diperbarui: 13 Mei 2021   22:31 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saling memaafkan (Merdeka.com)

Maaf, pendapatmu belum bisa saya terima.

            *Ampun, pendapatmu belum bisa saya terima.

  1. Maaf, boleh saya duduk di sini?

            *Ampun, boleh saya duduk di sini?

  1. Sudah menjadi tradisi, setiap malam tahun baru kami sekeluarga berkumpul dan saling memaafkan.

            *Sudah menjadi tradisi, setiap malam tahun baru kami sekeluarga berkumpul dan saling mengampuni.

Kata maaf dan ampun, serta memaafkan dan mengampuni  merupakan dua pasang kata bersinonim. Kesinoniman itu terjadi karena faktor kelaziman pemakaian. 

Kalimat-kalimat yang bertanda asteris/bintang (*) menunjukkan bahwa kata ampun dan mengampuni tidak berterima atau tidak lazim digunakan. 

Contoh-contoh di atas juga memperlihatkan bahwa meskipun bentuknya sama, maknanya  berbeda-beda karena konteks kalimatnya.

  1. Maaf, saya terlambat. (menyatakan penyesalan).

  2. Maaf, ada nyamuk di pipi Bapak. (menyatakan izin)

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun