Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ballon d'Or 2024, Kenapa Rodri Menang atas Vinicius Jr?

30 Oktober 2024   10:49 Diperbarui: 30 Oktober 2024   14:22 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ungkapan sebelum menang yang sangat percaya diri saat dibantai Barcelona juga membuat citra Vini lebih jelek. Hal yang sama tidak terjadi pada Rodri.  Sikap mentalnya yang membuatnya jatuh.

Apalagi diperparah usai tidak menang Ballon d'or yang gagal ia raih, dengan mengatakan akan sepuluh kali lipat lebih baik. Hal yang lagi-lagi tidak pernah dilontarkan Messi ataupun CR7 yang pernah kalah dan pemenang lebih dari lima kali. Mereka berdua mencapai menang dan kalah berkali-kali, karena kalau satu menang satu kalah. Mereka tetap hadir, dan tidak sesumbar seperti ini.

Statistik permainan, pertandingan, dan piala dibeber membandingkan Rodir dan Vini, dan memberikan gambaran yang memang lebih layak menang Rodri dari pada Vini. Hal yang sangat lumrah ternyata. Memang sangat jomlang, wajar yuri sang pemutus pemenang memberikan suaranya.

Keberadaan klubnya pun demikian. Madrid yang merasa superior sering arogan, lain dengan Manchester City yang memang baru banyak bicara di level Eropa dan ballon d'or lebih alim dan adem. Tidak banyak omong dan arogan, sehingga membuat simpati.

Hal yang akan selalu terulang ballon d'or memberikan pro dan kontra pemangnya siapapun akan dicela, karena beda pilihan. Toh terus juga lupa, ketika nomine diumumkan sudah mulai panas dan kasak kusuk, siapa yang akan menang. Ketika jagoannya tidak mendapatkan juara keluarlah kutukan, pernyataan, dan juga opini yang sering tidak juga tepat.

Apalagi di sini, yang memang lebih cenderung emosional dari pada rasional. Suka dan tidak lebih kental dari pada obyektivitas sebagaimana statistik permainan, juara, dan sebagainya.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun