Ballon d'or 202, Kenapa Vinicius Junior Kalah dari Rodri?
Ballon d'or 202 telah diumumkan. Pemenangnya Rodri dari Manchester City berkebangsaaan Spanyol  bukan Vinicius Junior dari  Real Madrid yang berasal dari Brasil. Media riuh rendah menganalisis mengapa ini dan itu.
Bos penyelenggara Ballon d'or menyatakan, bahwa kemungkinan besar kekalahan Vini karena ada dua pemain Madrid yang memecah suaranya, mereka ada di dalam jajaran elit kandidat pemenang. Ini hal yang sangat wajar, karena fanatisme klub dan asal negara juga memberikan pengaruh.
Sebab lain, karena malah Madrid memboikot dengan tidak hadir. Mereka meminta bocoran dan ditolak, dan mengira mereka, terutama Vini tidak menang. Alasan yang dinyatakan penyelenggara sangat masuk akal.
Berbeda dengan kubu para pendukung Vini, mereka mengatakan, kekalahan ini karena kampanyenya berkaitan dengan rasisme. Hal yang tidak  lebih logis dari pada alasan penyelenggara. Jauh lebih masuk akal keberadaan rekan setim   dari pada perjuangan positif. Toh, kini kurang kuat juga mengenai rasisme di dalam sepak bola. Berbeda dengan tahun-tahun  lalu. Keknya sudah tidak zamannya deh mengenai rasial ini.
Opini pribadi, Madrid selama ini begitu superior, apalagi ketika Barcelona sedang dalam masa transisi dan terpuruk. Mereka merasa semua bisa diraih, dan ketika tidak pasti, karena keberadaan Vinicius kali ini tidak cukup superior di klub ataupun negara, mereka pasti tidak yakin bisa menang.
Nah, pilihan untuk tidak hadir sangat bisa dipahami, dan itu berdampak pada kemenangan pihak lain. Pastinya tidak menyenangkan dan memuaskan mereka. Wajar datang kekecewaan dan narasi dan opini ini dan itu. Kipas media langsung on besar untuk mendapatkan berita empuk.
Beredar video sikap dan perilaku Vini yang arogan, sombong, dan merasa superstar. Hal yang membuat publik  dan juga pemilik hak pilih untuk vote enggan memberikan suaranya padanya. Hal yang bertahun-tahun tidak demikian, untuk Ronaldo dan Messi. Tentu tidak semua orang suka pada Leo atau CR7 tetapi tidak sebagaimana perilaku Vini.
Rodri jelas lebih kalem dan tenang, pemberitaan mengenai arogansinya hampir tidak ada. Jadi  lebih layak orang berpihak padanya.
Kemenangan bersama timnas Spanyol memberikan nilai lebih. Pada sisi lain Brasil sedang pada posisi yang tidak baik-baik saja. Malah cenderung pada masa di mana timnas mereka pada kondisi yang terburuk setelah sekian lama selalu menjadi rujukan pemenang ini dan itu.