Kelima, tampaknya memang sudah terlalu sepuh, dan saatnya mundur untuk memberikan kesempatan pada yang jauh lebih muda. Tidak ada salahnya menjadi negarawan dan king maker, dari pada ngeyel dan kalah.
Lebih tepat, dan masuk akal jika ia memang masih ngarep bersama PDI-Perjuangan, menjadi wakil dari Ganjar Pranowo, tidak ada salah dan buruknya. Â Lumayan baik, dari pada kalah lagi.
Memang tidak mudah, karena kader dan elit Gerindra mana mau mendukung Prabowo menjadi calon wakil presiden. Padahal sangat wajar lho, kemarin kalah dan menjadi menteri, jauh lebih buruk mana coba?
Pilihan yang tidak mudah, butuh keberanian, kerendahhatian, dan komitmen besar. Tidak mudah bukan berarti tidak mungkin. Menjadi menteri dari mantan kompetitor toh bisa.
Layak ditunggu langkah berikutnya. Apakah akan bersama Gus Muhaimin, atau yang lain.
Terima kasih dan salam
Susy Haryawan  Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H