Tabiat buruk ini kalau tidak disadari sangat merusak. Masalahnya adalah, karakter buruk ini dimainkan penjajah dan dipelihara oleh pengganti penjajah itu oleh pemimpin negeri ini yang sama tamaknya dengan imperialis. Musuhnya adalah bangsa sendiri, seperti kata Bung Karno.
Elit negeri ini tamak, sehingga tidak suka ada pengganti yang mencerdaskan bangsa dan negara. Karena, jika anak negeri ini cerdas dan sadar, ketahuan borok mereka yang membusuk dipoles dengan kata-kata indah.
Munafik, mau enaknya sendiri, dan selalu mengatasnamakan rakyat kecil, kemiskinan, tapi mereka kaya, tidak tahu merasakan susahnya mencari sesuap nasi untuk hidup. Mereka hanya membual. Lha pakaiannya saja mahal, makan di tempat terpilih, kog bicara kemiskinan, kelaparan lagi. Yang lapar itu mereka yang rakus karena kurang terus.
Terima kasih dan salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H