Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tidak Termakan Provokasi, Jokowi Ahli Menghadapi "Tantrum"

15 November 2020   10:49 Diperbarui: 15 November 2020   10:54 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Provokasi demi provokasi ternyata tidak mempan bagi Jokowi. Bandara dan taman itu rusak, iya. Etalase negeri diobok-obok, iya, itu fakta. Namun berapa kerugian jika aparat represif demi atas nama ekonomi dan ketegasan? Nyawa orang yang tidak tahu apa-apa. Ingat yang ada di lapangan itu tidak tahu apa-apa. diperalat pihak lain.

Pihak lain inilah yang masih dinantikan untuk ditangani aparat. TNI telah dengan jelas menangani prajuritnya. Tindakan terukur dan kampanye kepada pihak yang akan menjadi sasaran selanjutnya. Pesan gamblang, TNI bisa saja menyelesaikan, namun bukan itu pilihan terbaiknya.

Gagasan rekonsiliasi, tanpa ada respons sama sekali dari setingkat menteri, apalagi presiden. lagi-lagi pilihan cerdas. Anak caper biarkan saja. Pantau asal tidak membahayakan hidup bersama. Sama persis menghadapi anak tantrum, biarkan namun diawasi jangan membahayakan diri si anak dan lingkungannya.

Mengadakan kegiatan keagamaan dan pesta pernikahan di tengah pandemi. Mengantar masker, seolah tindakan bodoh dari pemerintah. Ya biar saja, dari pada ribut yang lebih gede dan korban kemungkinan orang yang tidak tahu apa-apa. Ini tentu menjadi pertimbangan pemerintah.

Mencabut ilalang, jangan pula malah terikut pohon padinya. Jangan salah, pembiaran ilalang sekian lama menyulitkan ketika mau menyiangi, karena sudah saling berkelindan dan saling silang. Ini kerja keras dan sangat tidak mudah.

Tindakan terukur dan terencana menjadi penting. Jangan sampai menyelesaikan masalah dengan masalah, kalah dengan pegadaian jika demikian. Salut pada aparat dan juga jajaran pemerintah yang tidak terprovokasi. Kisah berbeda jika terjadi kerusuhan, hanya karena ketidaksabaran yang berujung pada ketidakcermatan dan keteledoran.

Jangan sampai hanya karena emosional, mengikuti kata netizen, pendukung, dan kemudian malah menyasar dengan tidak tepat. Rizieq dan kawan-kawan ini kan hanya alat, yang penting kan operator yang menggerakannya.  Siapa saja mereka dan itu urusan negara. Jangan sampai mereka berleha-leha dan mengorbankan rakyat yang tidak tahu apa-apa.

Salut pada pemerintah, Jokowi yang sama sekali tidak terprovokasi dan terpancing untuk sedikit pun memberikan reaksi yang berlebihan. Perangkat pemerintah dan negara itu lengkap. Tidak perlu khawatir negara terlambat menghadapi ini.

Soal waktu dan ketepatan untuk menindak telah Jokowi buktikan berkali-kali. Risiko negara demokrasi dihuni dan dijalankan anak-anak ya seperti ini, riuh rendah yang kurang manfaat.

Sekali lagi, salut kepada aparat, satgas covid, dan pemerintah, terutama Jokowi yang tetap tenang. Genderang ditabuh tanpa mau ikut di dalamnya, kini permainan makin kacau karena tidak ada yang mau mengikuti irama mereka.

Kesabaran memegang peran penting. Permainan masih akan berlangsung. Sepanjang masih aman, layak dinikmati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun