Kami memang keluarga kecil, jadi mereka berlima mengantar aku ke depan altar. Aku ke kiri di mana duduk di kursi, dan mereka berlima ke kanan, di bangku yang disediakan bagi mereka.
Ketika namaku disebut oleh Uskup Frater Diakon Gabriel Harya Setiawan,
Aku menjawab dengan tegas "Hadir"
Penerimaan sakrament imamat yang aku terima di tengah kondisi tidak mudah karena kepikiran kondisi Angie, dan dengan vidcallnya tadi pagi membawaku pada kondisi  ini. Bayangan Angie dan masalahnya sama sekali tidak ada kini dan menerima penumpangan tangan dari Uskup sepenuhnya lega di dalam Tuhan.
Kini bagian impian dari upacara ini, aku maju  bersama kedua pasang, iya kedua pasang orang tua yang membawakanku perlengkapan Misa untuk diserahkan kepada uskup dan diberikan kepadaku, dan aku akan menggunakan itu untuk melayani Tuhan dan sesama perdana. Aku menerima dengan mantab dan membawa ke meja altar.
Aku abdi Tuhan...
Selalu mengiang....
Â
Pantes aku serasa pernah tahu, dan dia mengatakan aku, lupa padaku.....
Ternyata ia Angie itu..