Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Novel] Putihnya Cintamu Seputih Jubahku

22 Juli 2020   19:51 Diperbarui: 22 Juli 2020   19:53 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kebaikan Angie yang lain itu pada kebaikan hatinya, royal pada orang yang kekurangan. Tiap hari uang sakunya ia pergunakan untuk teman yang tidak punya uang saku. Atau ia bagikan pada anak-anak yang ada di jalanan. 

Bekal dari mamanya ia bagikan ke teman-teman yang tidak sempat sarapan, ia membawa bukan hanya satu atau dua, bahkan sampai lima segala. Anak-anak cowok yang mampu, jangan harap bisa menikmati bekalnya. Ia tahu persis siapa yang patut mendapatkan bagian bekalnya.

Angie si gadis smart, dia rajin nangkring di peringkat satu atau dua kelas dan kelas paralel. Selalu bersaing sengit dengan aku. Rivalitas dalam banyak hal. Kecuali dalam bidang ekskul dan aktivitas luar sekolah. Salah satu pembuat ia tenar adalah suara emasnya. Ia suka menyanyi. Acara sekolah atau sekolah menerima tamu, ia pasti menyumbang lagu. Mana tidak seluruh sekolah kenal dia. Dia juga tidak merasa tenar dan tinggi hati.

Pendidikan di rumah yang memang sangat demokratis, hangat, dan bebas membuat ia yang anak tunggal itu sangat mandiri. Panjat tebing, karate, dia juga memaksa aku ikut futsal, hanya aku memang tidak begitu suka. Ketrampilanku dalam olah raga tidak baik. Jangan kaget kalau dia mampu banting pencopet yang mau macam-macam, atau cowok iseng yang main colek padanya.

Lemari piala dan piagamnya bertambah dengan menang dalam bidang yang sangat beragam itu, mulai debat Bahasa Inggris, essai soal Pancasila, ikut lomba panjat tebing, juara di mana-mana untuk kontes menyanyi dan kecantikan. Aku sendiri bingung kapan dia tidur atau belajar. Seminggu penuh ia ikut les ini itu, ekskul yang ia ikuti atau sambangi karena tugasnya.

Aku makin kagum padanya, sudah pinter,  rendah hati, terbuka, dan penuh perhatian. Luar biasa gadis cantik luar dalam.  Selalu di sampingku dalam banyak hal, namun jalan kami berbeda jauh, ia tahu dengan baik akan hal ini tentunya, sama sekali tidak pernah bicara mengenai usai sekolah atau usai SMA mau ke mana. Ia akan ke luar negeri, sebagaimana mamanya katakan pas aku dolan ke sana.

Awalnya dia marah-marah aku panggil Angie, seperti nama boneka saja. Biasanya dia dipanggil Angel, atau Njel saja. Lha dia saja panggil aku Arya, beberapa minggu masih sering bingung dan jadi ribet.  Ternyata baru aku tahu bibir monyongnya di awal perkenalan itu hanya kali itu saja terjadi. Aneh juga ini. Spesialkah, atau apa? Sudahlah,  toh jadi saudari yang baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun