Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Potensi Kritis Suara Jokowi

17 Maret 2019   12:48 Diperbarui: 17 Maret 2019   13:05 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Deligitimasi KPU. Penyelenggaranya kacau, tidak kompeten, dan tidak bis dipercaya, hasil kalau menang itu karena KPU-nya yang buruk. Pengulangan yang terus menerus.

Isu soal DPT dengan 25 juta penambahan suara. Toh itu menguap begitu saja, tidak ada tindak lanjut dan isu yang tidak mendasar. Jangan-jangan para pelakunya pun sudah lupa, padahal jejak digital ada semua.

Narasi adanya tujuh kontainer surat suara tercoblos untuk paslon nomor 01, diungkap meskipun dalam nada tanya oleh bagian koalisi 02, artinya jelas siapa dan ke mana arah narasi itu. dan itu juga menguap begitu saja, padahal ini sangat serius, jangan dianggap sepele sebenarnya.

Isu soal KTP untuk warga negara asing. Hal yang tidak cukup kuat, namun dampaknya bisa juga berbahaya sebenarnya. Ini juga menguap begitu saja.

Terbaru, soal truk pengangkut dengan huruf asing. Tudingan yang sama apakah akan ada jika itu huruf Arab? Toh yang dikatakan huruf Mandarin itu pun sejatinya kanji. Tidak ada lanjutan kekonyolan itu, namun jelas arahnya adalah soal KPU yang tidak kredibel.

Kampanye hitam. Mulai dari kampanye pelarangan adzan, penghilangan mata pelajaran agama, hingga penikahan sejenis jika Jokowi menang itu kelanjutan itu PKI dan antiagama tertentu semata. Aksi dari pintu ke pintu dan menyasar akar rumput ini  yang cukup perlu perhatian.

Narasi OTT Romi. Ini jelas hal sepele, namun jika tidak dibarengi dengan jawaban cukup bijak dan cerdik bisa berbahaya dan menjadi bumerang. Korupsi itu bukan soal politis, namun musuh bersama. Ini jelas lebih penting. Nyatanya di semua parpol, di kedua kubu juga banyak koreng korupsi kog, jangan sok-sokan bersih sendiri.

Para pendukung Jokowi-KHMA perlu menyadari agar tidak mudah baper, tidak mudah ngambeg, dan juga tidak mudah mutung dan kemudian memilih golput. Satu suara sangat berarti, apalagi jika mudah tersulut untuk diprovokasi  untuk marah ataupun takut memilih.

Jangan lupa untuk tetap datang ke TPS, anggapan satu suara tidak penting itu perlu dikandangkan dulu. Itu sangat penting dan berarti besar.

Hasil survey itu baik dan menggembirakan, namun jangan malah melenakan dan melupakan apa yang perlu dilakukan. Jawaban itu semua adalah datang ke TPS dan memilih dengan baik dan benar demi keberlangsungan pembangunan.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun