Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Ribet dengan Kertas, Kapan Membaca?

2 Februari 2019   06:57 Diperbarui: 2 Februari 2019   07:10 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia pendidikan jelas memegang peran penting dan krusial bagi bangsa dan negara. Jika gurunya saja lemah, susah untuk berharap negara maju dan modern. 

Salah satu penguatan kualitas guru adalah dengan adanya tunjangan sertifikasi. Ini baik dan benar, namun itu saja tidak cukup.

Dunia perguruan tinggi sebagai penghasil calon guru perlu diberi dorongan dan kekuatan bahwa produk atau lulusan mereka juga kreatif dan berdaya juang, sehingga mampu memberikan ekspresi pendidikan yang berkualitas. 

Mirisnya, hingga kini, kecenderungan fakultas keguruan adalah jurusan "buangan" menjadi sebuah bencana. Susah menemukan calon guru yang benar-benar mau jadi pendidikan dan pengajar yang baik. 

Calon si banyak namun yang benar-benar memiliki kualifikasi pengajar dan pendidik tidak cukup banyak. Dan PT pun ternyata belum cukup kuat mengubah masukan biasa ini menjadi hasil produk luar biasa.

Kebijakan masih saja berkutat antara kurikulum dan kelulusan, malah sekarang ditambah soal penerimaan yang sebenarnya jauh dari kepentingan guru dalam kegiatan belajar mengajar, namun menjadi beban juga bagi mereka. Masih banyak masalah lain yang mendasar dan penting belum disadari.

Masih perlu waktu dan perhatian, sehingga Indonesia memiliki kualitas pendidik dan pendidikan yang mumpuni.  Harapan itu ada, dan jangan sampai malah patah arang dan pesimis.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun