Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Rasional Versus Politik Emosional

8 Agustus 2018   09:35 Diperbarui: 8 Agustus 2018   09:51 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama yang masih label dan bungkus sama juga level abg yang brangasan. Iman mendalam selaiknya pertapa, sufi, mistikus, dan apapun namanya, yang sudah mleihat hidup dengan kacamata jernih.

Keempat, pemaksaan kehendak dijawab dengan bijak bukan dengan pemaksaan kehendak pula. Menemukan titik lemah dan memberikan jawaban yang telak, sehingga tidak berkepanjangan.

Emosional tidak akan menyelesaikan masalah. Rasional membantu orang lebih tenang, apalagi jika melibatkan keduanya dengan baik akan memberikan kebaikan bersama. Politik itu seni, bukan anarkhi, mengapa ada keributan? Karena orang ribut pada cara dan metodenya, bukan hasil akhirnya.

Terima kasih dan salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun