Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Panas Dingin Politik karena TGB

6 Juli 2018   09:14 Diperbarui: 6 Juli 2018   09:34 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika tidak bisa menggapai RI-2 masih ada peluang masuk kabinet. Jajaran kabinet perlu darah muda, segar, dan cukup mumpuni di dalam pemerintahan.  Posisi kabinet di dua suara terbesar saat ini  masih bisa tergapai.

Beberapa pihak yang tiba-tiba mendukung Jokowi padahal posisi dan rekam jejaknya selama ini atau dala pilkada serentak kemarin cukup berbeda, bisa menjadi kekuatan dan juga bumerang jika tidak cerdik melihat peta politik yang esensial atau mendasar.

Kuda troya, kisah legenda yang sangat mashyur itu tentu dipahami dengan baik. Memang politik itu sangat cair, tidak ada yang abadi di dalam politik, yang abadi dan pasti itu kepentingan. Diperparah lagi oleh perilaku politikus Indonesia yang abai etik, dan cenderung yang penting kekuasaan.

Rekam jejak belum begitu kuat menjadi sebentuk penilaian. Kekuasaan dan orientasi memperoleh jabatan lebih mengemuka. Bisa saja sekarang bicara B esok menghujat B dan sebaliknya. Politikus itu memang kepentingan toh nurani dan etik pun tidak boleh diabaikan apalagi dilupakan.  Hal ini justru yang lebih penting untuk dikedepankan dan dibangun. Demokrasi yang beradab dan beretika. Nampaknya seperti utopia, namun tetap harus diperjuangkan.

Prestasi perlu menjadi catatan baik bagi seorang untuk menjadi pejabat apapun itu, bukan karena kebiasaan bermanufer dan lihai membolak-balik keadaan bagi keuntungan sendiri, dan pihak-pihak tertentu saja yang memperoleh manfaat. Bangsa inii terlalu besar jika harus dikorbankan bagi kepentingan pribadi, pun terlalu kecil jika memberikan fasilitas bagi ketamakan orang per orang.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun