Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Panas Dingin Politik karena TGB

6 Juli 2018   09:14 Diperbarui: 6 Juli 2018   09:34 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panas dingin pilpres akin meningkat tajam usai TGB menyatakan dukungan yang memiliki potensi berbeda dengan rekam jejakpribadinya, pun partai yang menaunginya. Cukup riuh pembicaraan karena memberikan dampak pada dua kandidat terkuat selama ini. Pun sering di dalam pembicaraan, dukungan, dan pilihan atas sikapnya cukup berbeda dengan Jokowi.

TGB dan Demokrat

Cukup mengejutkan pernyataannya, karena Demokrat masih pada sikap yang sama, malu-malu mau, AHY sebagai kandidat usungan, entah sebagai wakil ataupun capres.  Kalkulasi politis memang AHY tidak cukup signifikan, rekam jejak yang masih belum menjanjikan, pun reputasinya belum memberikan jaminan. Pilihan TGB yang menyatakan presiden layak untuk periode ke depan, berkaitan dengan apa yang telah dilakukan, jelas ia tahu persis, sangat wajar.

Apakah hal ini tidak akan menimbulkan implikasi pada jabatannya di Demokrat.  Beberapa kader yang berani mencoba berbeda telah mengalami hal yang jelas arahnya. Ruhut, Hayono Isman, dan paling mengerikan ya Anas. Susahnya Demokrat dan SBY adalah TGB cukup mumpuni untuk menarik massa bagi partai untuk pilpres mendatang. NTB bisa banyak iharapkan, kelompok tertentu pun cukup diyakini bisa meraup suara cukup menjanjikan.

Susah ke depannya dengan sinar yang makin terlihat moncer ini, karena Demokrat masih sebatas nama, dan kecenderungan trah dan darah jauh lebih kental daripada partai "kuno" lainnya.  Tidak bisa banyak diharapkan untuk bisa menjadi apa di Demokrat. Jauh lebih menjanjikan pindah partai dengan potensi yang ada.  Memang kalau dipecat jauh lebih "menjual" secara politis, namun tentu tidak baik bagi citra positif yang ada.

Bantahan dan sanggahan mulai marak dari elit Demokrat lain, kecuali sang pemilik yang masih diam saja. Menunggu moment yang tepat bagi kepentingan AHY bukan Demokrat atau bangsa yang lebih besar. Pilihan Demokrat ini yang membuat Demokrat akan makin berat di 2019.

TGB dan Prabowo

Posisi TGB di sisi Prabowo cukup mentereng, tim pemenangan dan sukses untuk 2014, dan jelas masih diharapkan tuahnya untuk ke depan. Kondisi berbeda, bukan lagi sebagai gubernur, dan posisi bebasnya memang bisa berbeda, namun ketokohannya masih bolehlah diharapkan. Memang dengan dua pernyataannya sudah posisi sulit, meskipun belum sama sekali mustahil tentunya. Mengatakan kalau kesempatan untuk periode kedua karena apa yang sudah dilakukan bagi Jokowi dengan segala bumbunya dipertegas lagi hingga kini sebagai tim pemenangan belum pernah ketemu Prabowo.

Posisi strategis dengan langkah politis yang sudah diupayakan memang cukup aman hingga sekarang bagi posisi TGB. Masih ada peluang untuk menjadi atau paling tidak berharap menjadi salah satu kandidat bakal calon wapres dari kedua sisi. Tidak ada nada menutup peluang bagi pihak-pihak yang masih memiliki pelang sebagai pengusung utama capres mendatang.  

Memang dengan pernyataannya ada sekelompok orang yang meradang, seperti PA 212, toh mereka tidak memiliki basis massa yang potensial secara politis. Hanya kesamaan ide dalam sebuah "perjuangan" di masa lalu saja. Dan itu bukan menjadi pertimbangan tentunya.

Sikap yang cukup realistis juga melihat apa yang telah terpetakan dengan usainya pilkada serentak. Hitung-hitungan politis makin jelas ke mana arahnya. Memang masih ada banyak faktor, banyak waktu, dan banyak hal bisa terjadi di beberapa waktu ke depan.  Paling tidak hingga saat ini cukup jitu dan realistis pilihannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun