Komunikasi dengan orang tua atau guru jika di sekolah. Komunikasi anak sekarang sebenarnya jauh lebih baik dan mudah karena keterbukaan mereka sama sekali tidak berjarak dan ada lagi ewuh pakewuhdengan orang tua atau guru. Hanya sayangnya hal ini belum banyak berlaku berkaitan dengan seksualitas. Mengapa demikian? Masih banyak  orang tua yang tidak bisa membahasakan termasuk guru mengenai dirinya sendiri. Seksualitas kan soal diri sendiri bukan barang yang jauh. Berbicara dari hati ke hati sangat membantu, bagaimana anak mulai tertarik dengan lawan jenis, bagaimana mereka menyikapinya sangat tergantung orang tua. Jika diledek menjadi malu dan malah bisa juga berbahaya, jika dibiarkan bisa berabe, dan kembali sikap bijaksana untuk mengajak mereka berdialog.
Pendidikan seksualitas bukan sekedar tambahan dalam pelajaran ini itu, namun sungguh-sungguh digarap oleh sekolah, kalau perlu dinas pendidikan turun tangan. Meliputi semua elemen, agama, kesehatan, psikologi, dan tentunya pendidikan. Anak bisa bertanya banyak hal tanpa takut ditertawakan dan menjadi bahan ejekan, namun malah membawa ke tubir jurang.
Orang tua dan guru jelas memegang peran sangat penting dan vital agar anak bisa bertumbuh sebagaimana mestinya. Kesalahan itu untuk diperbaiki bukan dihukum, kehamilan itu untuk dirawat bukan dibuang atau disingkirkan. Jangan malah kesalahan diselesaikan dengan kesalahan yang lebih besar lagi.
Jayalah Indonesia!
Salam
Patut juga disimak artikel terkait
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H