Sukacita selalu pendakian hari ini. Dimulai dari suryakanta yang membakar habis kayu kita sehingga kita dapat menyeruput teh hangat pagi tadi dan tentang penyatuan energi dan afeksi hanya pada Tuhan. Rasanya rute ini memang tentang fokus, fusi, pemusatan semua fakultas jiwa. Dimana, Santo Yohanes dari Salib mengajak kita untuk mengarahkan seluruh afeksi dan keinginan kita kepada Allah. Dalam Dia, Sang Sumber Cinta, Kekasih Sejati, jiwa menemukan kekuatan, semangat, dan kebahagiaan sejati. Sebagaimana seorang yang sakit merasa segar kembali ketika tubuhnya dipulihkan, demikian pula jiwa kita akan pulih jika kita meninggalkan keinginan-keinginan duniawi dan memusatkan perhatian pada Allah.
Teman pendakianku, mentari mulai tenggelam. Rasanya aku ingin mengulang ungkapan Daud : Cor mundum crea in me Deus. Berikanlah aku hati yang murni ya Allah. Ya hati yang murni agar bebas dari semua keinginan duniawi yang merintangi semua jalan menuju kepada-Nya sumber segala kebajikan dan kebahagian.
Epilog
Seperti suryakanta yang memfusikan cahaya
Jiwa yang terfokus pada Tuhan, memusatkan kekuatan-Nya
Keinginan yang terpangkas menjadi kaca pembesar
Menangkap kembali sinar-Nya, mengembalikan panas yang hilang dan menyalakan cinta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI