Mohon tunggu...
Paulina Aliandu
Paulina Aliandu Mohon Tunggu... Dosen - sebuah jiwa, seorang peziarah

Sebagai pencinta spiritualitas, saya juga tertarik pada sejarah, filsafat dan politik. Berkecimpung dalam bit-bit digital untuk pembelajaran mesin dalam perjalanan panjang mencapai kebijaksanaan digital.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Candi Borobudur: Harga Tiket, Tawaran Kemegahan Masa Lalu dan Kenyamanan Masa Kini

7 Januari 2025   18:24 Diperbarui: 7 Januari 2025   19:12 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arca singa di pelataran Candi Borobudur (koleksi pribadi)

Kemudian, pada teras puncak, teras ke lima tampak sikap tangan Witarkamudra yang berarti sedang mengajarkan atau berbicara. Terakhir adalah sikap tangan Dharmacakramudra yang berarti memutar roda dharma (hukum atau ajaran kebenaran) yang terlihat pada semua arca Budha di tingkat Arupadhatu yang merupakan teras melingkar. Sungguh menarik untuk memahami semesta Budha Mahayana yang tergambar di Candi Borobudur ini.

Arca Budha dengan sikap tangan pada teras bawah Candi Borobudur (koleksi pribadi)
Arca Budha dengan sikap tangan pada teras bawah Candi Borobudur (koleksi pribadi)

Kenyamanan Fasilitas 

Petualangan menyusuri monumen kemegahan Dinasti Syailendra di Candi Borobudur, menyisakan rasa lelah, namun syukurlah lokasi wisata ini menyediakan fasilitas kuliner dan souvenir yang nyaman dengan harga yang terjangkau.  Tak perlu cemas dengan menu dan harga makanan, umumnya menu makanan yang ditemui pada hampir semua lapak kuliner adalah makanan yang umum kita temui, seperti bakso, soto, gado-gado dan lainnya tentu dengan harga terjangkau. Perbedaan harga tidak melebihi Rp 5.000 dari harga normal menu yang sama jika dibeli di luar kawasan wisata ini.

Lapak food court yang bersih dan nyaman (koleksi pribadi)
Lapak food court yang bersih dan nyaman (koleksi pribadi)

Jika ingin membawa buah tangan, maka lapak souvenir menyediakan beragam pilihan, ada kaus dengan tulisan Borobudur, berbagai baju batik, miniatur candi hingga batu cobek berbentuk Hello Kitty. Semua tersedia dengan harga terjangkau. Bahkan jika panda menawar, kita bisa membawa pulang 7 (tujuh) buah kaos oblong hanya dengan harga Rp 100.000. Semua penjual yang saya temui sangat ramah, tak ada yang memaksa untuk membeli jualan mereka dan bahkan sangat membantu jika kita kesulitan menemukan rute ke tempat parkir. Ini poin plus dari tujuan wisata Candi Borobudur dibandingkan kawasan lain sejenis.

Lapak penjualan souvenir yang rapi dan nyaman (koleksi pribadi)
Lapak penjualan souvenir yang rapi dan nyaman (koleksi pribadi)

Ketika sampai di tempat parkir dan hendak pulang, saya teringat satu pohon unik ketika turun dari pelataran candi. Pohon itu adalah pohon Kunto Bimo, yang disebutkan bahwa habitat aslinya adalah Afrika. Pohon ini termasuk spesies langka dan ingatan saya akan pohon ini memastikan bahwa nanti saya akan kembali dengan persiapan lebih matang. Setidaknya saya dapat mencoba peruntungan tentang mitos Kunto Bimo.  Mitos ini  diyakini oleh  masyarakat sekitar candi Borobudur yang mengatakan bahwa siapa saja yang merogoh ke dalam sebuah stupa berongga (berterawang) dan dapat menyentuh bagian tertentu dari tubuh arca Buddha yang ada di dalamnya maka ia akan mendapatkan keberuntungan atau terkabul keinginannya. Tentu untuk itu saya harus bersiap dengan memesan tiket naik candi meski harus merogoh kocek lebih. Tapi semua rasanya sepadan.

Pohon Kuntobimo salah satu keanekaragaman tumbuhan di halaman Candi Borobudur (koleksi pribadi)
Pohon Kuntobimo salah satu keanekaragaman tumbuhan di halaman Candi Borobudur (koleksi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun