"...di saat engkau susah
Yesus hibur selalu
Di saat engkau lemah
Dia kuatkan...
Yesus menolongmu
dalam kesusahanmu
Yesus kan selalu setia
sampai selama-lamanya..."
Tembang bertajuk Tuhan Yesus Setia ini juga lahir dari suasana batinnya kala itu. Menurut Maya, lagu ini mengingatkan umat manusia agar bersandar kepada Tuhan jika berada dalam kesulitan hidup.
Hingga akhirnya Maya menambatkan hatinya kepada seorang lelaki gagah: Takala Gerald Manumpak Hutasoit, putera dari Profesor Doktor dokter hewan Jannes Humuntal Hutasoit, Menteri Muda Urusan Peningkatan Produksi Peternakan dan Perikanan periode 1983---1988 di Kabinet Pembangunan IV. Maya dan Takala menikah di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Rabu, 14 April 2004.
Pada Selasa, 30 Agustus 2005, lahir puteri mereka yang diberi nama Kristamia Kiara Oliveralda Tiur Nauri Hutasoit. Bagi Maya dan Takala, nama yang lumayan panjang ini, memiliki arti spesial. "Kristamia adalah  gabungan nama kami, Kiara itu nama baptisnya, berasal dari bahasa Italia, Clara. Kalau Oliveralda, itu gabungan nama baptis kami. Ada tambahan dari opung: Tiur Nauri, artinya cahaya yang cantik," kenang Maya.
Takala adalah teman hidup yang cocok dengan Maya. Apalagi ketika puteri mereka tumbuh dewasa. Kiara bukan hanya berprestasi sejak taman kanak-kanak hingga sekarang ini kelas I SMA Tarakanita I di Jakarta Selatan. Selain fasih berbahasa Inggris, dara setinggi lebih 1,70 meter ini, pintar bermain gitar, organ, dan piano.
Kiara pun terkadang menjadi 'staf pribadi' saat mengikuti rapat-rapat di Komite III DPD RI yang dibidangi ibundanya. Kalau sudah begini, Kiara akan sibuk mencatat materi-materi  atau memberi kode supaya 'agak tenang; jika melihat ibundanya terlihat sangat bersemangat berbicara dalam forum-forum ini.
Kebahagiaan mereka menjadi semakin lengkap. Apalagi, Takala selalu menjadi teman yang asyik untuk diajak berdiskusi topik apa saja oleh Maya. Maklum, Takala bukan dari keluarga sembarangan. Ayahanda Takala -yang lebih dikenal dengan nama JH Hutasoit- adalah Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1967-1971, penemu teknologi suntik gizi dan vitamin dalam telur ayam.
Ayahandanya  juga adalah salah satu pendiri dan dekan pertama Fakultas Peternakan (Fapet) IPB. Namanya diabadikan sebagai nama auditorium di Fakultas Peternakan IPB pada 2007.  Di Amerika Serikat, nama JH Hutasoit diabadikan dalam Museum Badan Penerbangan dan Antariksa (bahasa Inggris: National Aeronautics and Space Administration/NASA) di Huntsville, Alabama, sebagai penemu pil makanan astronout di luar angkasa.