Mohon tunggu...
Patrick Waraney Sorongan
Patrick Waraney Sorongan Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Ende gut, alles gut...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Konten Lokal SSJ Televisi Nasional Ditonton "Hantu"?

15 Desember 2020   21:46 Diperbarui: 19 Desember 2020   01:02 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana di ruang kontrol (master control) salah satu stasiun televisi (foto: FOX Business Network's control room via wikipedia)

Selain itu, kualitas konten lokal buatan orang daerah tak seharusnya dilihat  sebelah mata, sebagaimana pernyataan 'tidak laku untuk iklan'. Paling tidak, kualitas kru lokal, semisal mengedit dan membuat animasi, mulai bersaing dengan 'made in Jakarta'. Padahal mereka berproduksi dengan dana yang  serba minimalis.  

Karena itu, 'talkshow' misalnya, kerap disyuting dengan dua kamera. Ketika audio kamera tak memiliki 'port' kabel 'mic', bisa disiasati dengan menggunakan perekam di ponsel.                                                                        

Beginilah  paling tidak, 'akal-akalan' dalam memproduksi konten lokal karena kecilnya honor pembuatan SSJ. "Rata-rata Rp 1,5 juta per episode berdurasi total 24 menit. 

Angka ini harus dibagi lagi oleh rumah produksi buat membayar editor, jurukamera, presenter, atau transportasi, uang makan, 'de el el'. Jadi, janganlah menuntut kualitasnya harus standar sebagaimana produksi kru televisi pusat yang ada dana produksi dari stasiun televisi tempat mereka kerja," tambah Oktaf.

Namun, tak semua daerah minus SDM di bidang penyiaran. Di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau misalnya, terdapat Infinite Studios di kawasan Nongsa Destination. 

Di studio film skala internasional ini, digarap film-film berteknik animasi dengan teknologi tiga dimensi. Di antaranya, Joker Game (2015) di mana penonton seolah terbawa ke masa lampau karena kualitas 'setting' dan animasi dari  film 'buatan lokal' Batam ini. Pun aksi baku tembak di kawasan pecinan dalam film Blackhat (2015). 

Jadi, tak seharusnya konten lokal SSJ di semua daerah disamaratakan sebagai tidak bermutu. Menurut kalangan rumah produksi, SSJ cenderung hanya sebagai program 'basa-basi' alias 'yang penting ada' oleh stasiun televisi nasional ketimbang IPP-nya dicabut oleh pihak Kominfo RI.***

Ilustrasi suasana di ruang kontrol (master control) salah satu stasiun televisi (foto: FOX Business Network's control room via wikipedia)
Ilustrasi suasana di ruang kontrol (master control) salah satu stasiun televisi (foto: FOX Business Network's control room via wikipedia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun