Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendefenisikan Kembali Rumah Adat Bolaang Mongondow

20 Juni 2022   09:47 Diperbarui: 20 Juni 2022   10:01 3335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Gedung Bobakidan yang di desain dalam bentuk rumah adat Bolaang Mongondow. Sumber gambar: http://direktoripariwisata.id/

Secara Umum Rumah di definisikan sebagai bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal dalam waktu tertentu. Leonard Julio Axel Mahal dalam artikelnya yang berjudul Perlindungan Hukum Atas Rumah Adat Sebagai Ekspresi Budaya Tradisional, menyatakan bahwa : "rumah adat merupakan suatu bagian budaya yang diturunkan secara turun temurun, memiliki peran dan fungsi penting dalam kehidupan berbudaya, dimiliki oleh masyarakat komunal dan memiliki karakter khusus yang dilestarikan oleh masyarakat yang menganut budaya tersebut".

Sesuai dengan pendapat Mahal di atas, maka syarat rumah bisa di sebut  rumah adat adalah harus bernilai budaya yang diturunkan secara temurun, penggunanya adalah masyarakat komunal  serta memiliki karekter khusus yang di lestarikan. Terus apa nama rumah adat Bolaang Mongondow? 

Mengutip dari buku yang berjudul Budaya Masyarakat Suku Bangsa Bolaang Mongondow Di Propinsi Sulawesi Utara yang di terbitkan oleh Kementerian kebudayaan dan parawisata tahun 2004, bahwa rumah adat Bolaang Mongondow terdiri dari 4 jenis atau istilah yakni : Komalig, Baloy, Laig dan Genggulang. Saya tambahkan Bobakidan juga kemudian combine dengan pendapat Mahal terkait definsi rumah adat, manakah dari ke empat jenis rumah ini yang termasuk rumah adat.

Bobakidan

Dari segi fungsinya, Bobakidan tidak termasuk kategori rumah. Fungsi tempat tinggal untuk bangunan bobakidan tidak terpenuhi. Karena bobakidan adalah tempat musyawarah masyarakat adat bukan tempat tinggal masyarakat. Maka rumah adat tidak bisa di sematkan ke Bobakidan.

Komalig

Komalig berfungsi sebagai Istana Raja Bolaang Mongondow. Tempat tinggal khusus Raja. Dari persyaratan yang di sebut oleh Mahal di atas, Komalig hanya memenuhi Sebagian saja yakni  bernilai budaya serta di wariskan secara turun temurun (terutama arsitekturnya) namun tidak bisa di gunakan oleh masyarakat Komunal. 

Seluruh masyarakat adat Bolaang Mongondow tidak bisa mendirikan komalig untuk tempat tinggalnya, komalig hanya khusus di gunakan sebagai tempat tinggal Raja sehingga syarat di miliki (di gunakan) oleh masyarakarat komunal tidak terpenuhi maka komalig bukanlah rumah adat Bolaang Mongondow. Ini juga terjadi di daerah lain misalnya Jogyakarta. 

Rumah adat jawa (Jogya) di sebut joglo padahal mereka memiliki keraton sebagai tempat tinggal Sultan demikian juga di Ternate, sang Sultan tinggal dalam Kedaton (Istana) namun rumah adatnya di sebut sasadu atau fola bukan kedaton. 

Komalig, Keraton dan kedaton fungsinya sama hanya di gunakan oleh Sultan atau Raja. Dengan Demikian Komalig tidak cocok di sebut sebagai rumah adat Bolaang Mongondow karena penggunaannya tidak umum oleh masyarakat adat.

Laig

Bangunan tradisonal dalam bentuk sederhana sebagai tempat tinggal sementara. Laig biasanya terdapat dalam wilayah perkebunan. Pembuatan Laig baik arsitekturnya di wariskan secara turun temurun dan bernilai Budaya. 

Walau bangunan ini mempunyai ruang sederhana yang secara darurat bisa di fungsikan sebagai kamar Namun Laig bukanlah Bangunan yang di fungsikan sebagai tempat tinggal dalam waktu tertentu sebagaimana definisi rumah di atas walau bisa di gunakan oleh Masyarakat Komunal, Laig belum bisa di kategorikan sebagai Rumah adat Bolaang Mongondow.

Genggulang

Bangunan kecil yang lebih sederhana dari Laig. Biasanya berada di area perkebunan. Genggulang berfungsi sebagai tempat beristerahat bukan tempat tinggal. Walau walau bernilai budaya ,di wariskan secara turun temurun serta penggunanya masyarakat komunal namun Genggulang tidak memenuhi syarat sebagai rumah sehingga Genggulang bukan nama yang cocok untuk Rumah adat Bolaang Mongondow.

Baloy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun