Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Boltim Negeri Adat Penuh Hikayat

18 Oktober 2021   12:42 Diperbarui: 18 Oktober 2021   12:58 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nelayan Mongondow di Danau Mooat tahun 1917. sumber https://goteborgsstadsmuseum.se/en/

Kedua pembawa baju Tadohe ini saat tiba di gunung Buion sudah tidak menemukan lagi rombongan Tadohe, mereka pun bergegas melewati bukit dan gunung di sekitarnya, akhirnya mereka pun dapat menyusul rombongan inde Dow di salah satu gunung. Baju pun di serahkan ke Tadohe. Baju dalam Bahasa Mongondow adalah Lambung. 

Sejak saat itu, Gunung ini di namakan Gunung Lambung. Namun saat mendapatkan bajunya lagi Tadohe merasa perjalanan ke Tudu im Bakid di pedalaman Mongondow masih jauh Tadohe pun enggan melanjutkan perjalanannya. 

Kembali Inde Dow membujuk Tadohe. Berkata lah Inde Dow kepada Tadohe: jika engkau mau melanjutkan perjalananmu, Maka tanah dari Sini ( Gunung Lambung) sampai Tombolikat dan sekitarnya adalah milikmu sekarang juga. Dengan demikian wilayah yang membentang luas di pegunungan dan pesisir pantai ini di serahkan oleh pemiliknya  (Inde Dow) kepada Tadohe yang kelak menjadi raja Bolaang Mongondow.

Hikayat Penamaan Gunung Doluong.

Saat tiba  di pegunungan yang masuk pedalaman Mongondow rombongan ini pun mencari tempat untuk rehat sekaligus memasak guna menambah bekal perjalanan selain untuk di makan saat itu. 

Wajan atau belanga yang sangat besar ini pun dicarikan tempat dudukannya. Wajan yang di gunakan kategori besar karena untuk memasak makanan Inde Dow, Tadohe beserta seluruh rombongan penggiringanya. 

Tempat dudukan wajan dalam Bahasa Mongondow di sebut Doluong. Sejak saat itu nama gunung ini di kenal sebagai gunung Doluong yang terdiri dari tiga gunung tempat pengambilan batu untuk di jadikan Doluong atau dudukan wajan. 

Pegunungan Doluong saat ini masuk dalam Kawasan Hutan Lindung Simbalang. Kawasan yang di kuasai oleh Inde Dow dan menjadi waris dari masyarakat adat swapraja Bolaang Mongondow.

Hikayat Penamaan pegunungan Kokapoy.

Setelah rehat di pegunungan Doluong, rombongan ini pun menyusuri lembah dan pegunungan di sekitarnya sebagai jalan menuju Tudu im bakid. Di pegunungan ini, Danau Mooat sudah kelihatan. Inde Dow memperhatikan dari jauh danau ini. Danau Mooat di kuasai oleh seorang Bogani bernama Dugian. Dugian ini di yakini sebagai leluhur dari orang orang moyag saat ini. Akhirnya rombongan ini sudah bisa melihat posisi berdirinya Bogani Dugian, sang pemilik Danau Mooat. Inde Dow pun memanggil Bogani Dugian karena jarak yang jauh, Inde Dow bertepuk tangan sekali kali melambaikan tangannya kearah Bogani Dugian. Rombongan ini pun akhirnya terlihat oleh Bogani Dugian. Memanggil dengan cara bertepuk tangan dalam Bahasa Mongondow adalah KOKAPOY. Lokasi ini sejak saat itu di sebut KOKAPOY yang juga berada di tengah tengah Hutan Lindung Simbalang saat ini. Wilayah milik dari Inde Dow yang kemudian secara turun temurun menjadi salah satu lokasi suci oleh para Ibolian. Ibolia saat melakukan upacara pengobatan, salah satu tahapan ritualnya mo Kokapoy atau memanggil arwah arwah leluhur.

sebagian wilayah Kokapoy saat ini telah menjadi desa yang mayoritas penduduknya warga Boltim yang berasal dari Maluku utara dan Minahasa selatan.

Hikayat Kepemilikan Danau Mooat.

Nelayan Mongondow di Danau Mooat tahun 1917. sumber https://goteborgsstadsmuseum.se/en/
Nelayan Mongondow di Danau Mooat tahun 1917. sumber https://goteborgsstadsmuseum.se/en/

Danau Mooat pada awalnya menjadi milik salah satu panglima perang kerajaan Bolaang Mongondow yang bernama Bogani Dugian, yang Makamnya terletak di Desa Moyag Kotamobagu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun