Hal yang mulanya diragukan Loloda Mokoagow. Disitu Spanyol mulai menancapkan kukunya. Tujuan utamanya adalah menguasai produksi beras. Sisanya adalah apa yang membuat suku-suku pedalaman mulai tak nyaman oleh gangguan Spanyol yang bertindak semena-mena dan kurang-ajar.
Akhir Tahun 1653, Loloda Mokoagow kembali mengirim utusan ke Ternate. Kali ini ia berani berhitung dengan cara mengundang kehadiran VOC-Belanda ke Manado. Tujuannya jelas, sebab ia mulai gusar dengan keberadaan Spanyol di pesisir wilayahnya bahkan ketika mampu masuk hingga ke pedalaman.
Menurut Stella Mantiri, Loloda Mokoagow mengirim utusan kepada Gubernur Belanda di Ternate untuk menjalin persahabatan dan persekutuan serta mengijinkan VOC mendirikan Loji tetap di negerinya yang mengenai hal mana telah diberikan penjelasan dan kebijaksanaanya kepada Tuan Arnold De Vlamingh Van Outhoorn (De Vlaminghs) bersama Gubernur dari Ternate oleh Pemerintah Tinggi VOC'. Dijelaskan juga bahwa daerah pedalaman sudah sulit diharapkan karena telah dikuasai Spanyol.Â
Utusan Raja Loloda Mokoagow ditanggapi serius oleh Pemerintah Belanda di Ternate. Tak tangung-tanggung Gubernur Simon Cos datang langsung ke Manado mendirikan benteng kayu.Â
Menurut Mantiri, tindak lanjut dari itu Raja Manado menyiapkan 700 waraney guna menghadapi kemungkinan serangan Spanyol dan Belanda menempatkan 8 orang garnisun di Manado.
Tahun 1654 Spanyol menandatangani Perjanjian dengan Raja Manado. Sebagaimana catatan Lopez Berikut kutipannya : ''Pada 16 Juli 1654, perjanjian perdamaian baru ditandatangani dengan Manado. kami mendokumentasikan surat dari Gubernur Manrique de Lara di mana dia mengatakan bahwa ada perdamaian yang ditandatangani dengan raja-raja Macasar, Tidore, Calonga dan Manado''.
Tahun 1656 Spanyol masih berusaha mempertahankan kehadirannya di Manado, seperti yang di urai oleh Lopez : '' Kita sekali lagi mendapat kesaksian tentang kehadiran Spanyol di Manado selama tahun 1656, ketika sumber-sumber Fransiskan mencatat ekspedisi lain di bawah komando Sersan Mayor Juan de Ytamarren (di mana Fransiskan Fray Pedro de San Buenaventura akan pergi)".
Tahun 1657 VOC-Belanda memperkuat garnizunnya di Manado, Benteng kayu tetap dipertahankan dan menambah 35 tentara Belanda sebagaimana dicatat Mantiri.Â
Sementara itu menurut Lopez, tindakan Belanda ini bentuk dari ambisi untuk menguasai Manado dengan memanfaatkan permintaan bantuan Raja Manado. mengutip dari Lopez :Â
"Belanda mulai untuk berambisi menguasai langsung wilayah ini, dan pada 1657 mereka mendirikan pemukiman pertama mereka di Manado. Mengambil keuntungan dari permintaan bantuan lokal ( utusan Raja Manado), mereka memulai pembangunan benteng pertama mereka di daerah tersebut, dari mana mereka akan mencoba untuk memutuskan aliansi yang masih dimiliki penduduk setempat ( Alifuru Pedalaman) dengan Spanyol".Â
Sementara Siau sebagai sekutu utama Raja Manado--Bolaang tetap memperlihatkan kedekatannya dengan Spanyol, kata Lopez ; "Manado, recelosa del poder de Siao'' (Manado mulai mencurigai Siau). Ini akan berdampak pada tahun-tahun selanjutnya, "pengeroyokan'' terhadap Siau oleh aliansi yang mana  Manado-Bolaang terlibat aktif didalamnya. (Ini akan saya ulas pada tulisan berbeda di kesempatan lainnya terkait Sejarah Raja Loloda Mokoagow).