Mohon tunggu...
Patra Mokoginta
Patra Mokoginta Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kotamobagu

masih tahap belajar tentang Lingkungan, Budaya dan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Raja-raja Manado Abad XVII (Bagian 4 - Tamat)

7 Oktober 2021   22:12 Diperbarui: 7 Oktober 2021   22:22 1847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mokoagow oleh Spanyol dikenal sebagai Moco. Seorang putra mahkota Manado yang menempuh pendidikan Spanyol di Ternate bersama Pangeran Siau sebagaimana telah diulas  sebelumnya. ''El Moco se cria en nuestra cassa junto con el principe de Siao que es de su edad'' artinya "Moco dibesarkan di rumah kami bersama dengan pangeran Siao yang seusianya''. Pangeran ini saat lahir diberi nama Mokoagow sebagaimana kutipan slagbom di atas. 

Selanjutnya dalam banyak dokumen, pangeran ini terkenal dengan nama Loloda Mokoagow dan Datu Binangkang. Kebanyakan kalangan di Mongondow memang mengenalnya juga sebagai Loloda Mokoagow. 

Tradisi menyebutkan sebagaimana literatur di Mongondow, penamaan ini dikenang terkait peristiwa berhasilnya Raja Tadohe menundukan orang-orang Loloda, sebuah kelompok di masa itu cukup disegani di perairan Sulawesi Utara. 

Namun dalam buku Toedoe in Passi; Sejarah Desa Hingga Kiprah Loloda Mokoagow, Uwin Mokodongan selaku penulis buku itu memberi penjelasan detil dari segi bahasa terkait penamaan putra Tadohe tersebut. 

Sebuah perkataan yang sebenarnya sungguh tak asing di telinga orang Mongondow. Loloda berasal dari Bahasa Mongondow. Kata dasarnya adalah Loda' yang berarti hancur, remuk, atau dalam ungkapan yang kasar berarti mati. 

Kata dasar Loda' yang ditambahi Lo di depannya sehingga menjadi Loloda' dalam bahasa Mongondow berarti; alat penghancur, peremuk, atau alat pencacah. Biasanya digunakan untuk menghancurkan atau meremukan benda-benda yang keras, atau dipakai untuk memukul sesuatu yang keras, biasanya batu. 

Bentuk Loloda' seperti palu besar/godam sebagai alat bantu untuk menghancurkan.  Jika dijadikan sebagai nama seseorang maka sebutan itu diperuntukan pada seseorang yang berani dan kuat bagaikan godam penghancur. Sedangkan Mokoagow kata dasarnya adalah Agow yang berarti ambil atau raih. 

Dalam tata bahasa Mongondow, Moko artinya dapat sehingga Mokoagow berarti dapat meraih sesuatu. Dari segi filosofi, nama Loloda Mokoagow, menurut Uwin, memiiki arti; karena memiliki sebuah alat maka sesuatu dapat diraih. Itulah makna dari Looda Mokoagow. 

Tak heran jika Dunnebier menyebutkan daam over de Vorsten van Boaang Mongondow, bahwa oloda Mokoagow ditradisikan memiliki kekuatan persenjataan sehingga dapat menaklukan banyak suku bangsa.

Loloda Mokoagow menjadi Raja Bolaang dan Raja Manado dalam usia 23 tahun melalui hak waris dari Ayahnya Don Fernando atau Raja Tadohe. Ini sudah kesepakatan turun-temurun sejak era Mokodoludut, moyang mereka.

Setelah menjadi Raja, kalangan umum di Sulawesi Utara, mengenal Raja ini dengan sebutan Raja Loloda, Raja Mokoagow, Raja Loloda Mokoagow dan Datu Binangkang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun