Suatu hari, wanita tua ini pergi ke hutan dan menyembah pohon besar selama 40 hari 40 malam untuk mendapatkan ilmu sihir. Saat malam hari, ia akan mempraktekkan ilmu sihirnya, namun ia malah tercekik dan meninggal. Warga sekitar meyakini bahwa roh nenek itu yang selalu bergentayangan.
Daerah lain menggambarkan hantu perempuan yang sangat jahat. Daerah ini memberikan gambaran dukun suanggi akan melakukan ritual menari ditengah malam saat bulan purnama.
Tempat lain menyebutnya Nyata atau Hinata. Biasanya bentuk suanggi di tempat ini berbentuk bola api atau banaspati.
Kepercayaan lainnya, suanggi adalah dukun menyeramkan dengan mata merah dan suka memakan daging manusia. Dukun ini bisa berubah wujud menjadi binatang sebagai kamuflase. Memang suliit membedakan dukun suanggi secara kasat mata. Selain itu, jika ada aroma binatang kuskus, maka suanggi ada disekitar tempat itu.
Beragam Cara Ritual SuanggiÂ
Menurut penuturan wilayah yang dikenal sangat kental dengan ilmu suanggi ini, cara ilmu hitam ini mematikan orang sangat beragam diantaranya dengan memakan daging korban dari jarak jauh sehingga ia akan merasakan sakit.Â
Suanggi akan menggunakan mantra dan berubah menjadi bayangan serta mengirimkan energi negative. Cara lain adalah Dukun akan mengirimkan santet dengan melihat arah angin.Â
Jika berhasil, didalam tubuh korban aka nada benda-benda aneh. Jika gagal, santet itu akan Kembali menyerang dukun itu sendiri.Â
Terkadang dukun akan mengirimkan roh perempuan jahat kepada korban dan menyamar menjadi wanita yang sangat cantik dan menggoda si korban.Â
Kemudian cara selanjutnya, suanggi dapat dikirimkan melalui makanan dan minuman yang diberi mantra oleh dukun. Hal yang lebih menyeramkan lagi, suanggi akan mengintai korban hingga ia sendirian.Â
Setelah korban sendirian, suanggi akan melempar tanah atau batu hingga mengenai badan korban dan si korban akan pingsan. Setelah pingsan, ia akan menganiayai dan melakukan kekerasan.Â