***
Dilain sisi, 4 penyelam dari negara lain dan 2 penyelam asal Thailand meletakkan tangki oksigen pada beberapa lokasi. Setiap penyelam membawa 3 tangki oksigen yang diikat pada badan dan 3 tangki tambahan ditarik dengan tali oleh tim penyelam.
Sayangnya...
Upaya mereka untuk meletakkan tangki-tangki oksigen ini pada 3 titik memakan korban jiwa. Salah satu penyelam asal Thailand meninggal karena kehabisan napas yang bernama Sersan Saman Kunan. Gugurnya Sersan Saman ini menjadi pukulan berat bagi sebagian besar orang. Mereka mengalami mental breakdown. Tim Wild Boar belum selamat, sudah ada korban jiwa. Dengan kejadian ini, semua relawan semakin waswas dalam upaya menyelamatkan Wild Boar.
Dititik ini, muncul masalah baru...
Menurunnya tingkat oksigen didalam Gua. Mereka semakin khawatir dengan Tim Wild Boar dan penyelamat akan mengalami hipoksia karena saat itu oksigen didalam Gua hanya 15%. Sedangkan normalnya adalah 19,5% atau 23,5% .
Masalah selanjutnya adalah kendala cuaca hujan lebat yang diprediksi akan turun 10 Juli 2018. Bayangkan saja, tim Wild Boar masih didalam Gua? Terus hujan lebat?
***
Upaya EvakuasiÂ
Tanggal 8 Juli 2018, evakuasi dimulai. Pemberitaan di media massa kala itu, mengabarkan evakuasi ini akan memakan waktu beberapa hari karena harus mengganti tabung oksigen dan medan yang berat.
Skemanya adalah Wildboar harus menyelam sampai di Pangkalan Chamber 3. Sampai di Chamber 3, mereka akan diangkut dengan tandu sampai ke mulut Gua.
Saat penyelaman, mereka akan didampingi oleh 18 penyelam yang terdiri dari 13 penyelam internasional dan 5 penyelam dari Thailand. Sepuluh penyelam akan standby pada beberapa titik. Bahasa sederhananya, tim Wild Boar ini akan dievakuasi secara estafet dengan beberapa penyelam. Delapan penyelam akan mengawal dari titik mereka ditemukan sampai ke Pangkalan Chamber 3. Jadi, 2 penyelam akan membawa 1 anggota Wild Boar yang badannya telah diikatkan tali pengait. Dalam 1 hari, mereka akan mengevakuasi 4 orang anak.