Mohon tunggu...
SRI PATMI
SRI PATMI Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Program Studi Strategi Pertahanan - Dari Bumi ke Langit

Membumikan Aksara Dari Bahasa Jiwa. Takkan disebut hidup, jika tak pernah menghidupi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Worklife Spirituallity Pengaruhi Machiavelli, Percaya?

22 Januari 2022   07:32 Diperbarui: 22 Januari 2022   07:47 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena, kesesuaian nilai spiritual organisasi dan nilai spiritual karyawan akan menghasilkan persamaan persepsi, sejalan dan seirama serta keterlibatan dalam operasionalisasi suatu organisasi.

Lalu apa hubungannya workplace spirituallity dengan bangkitnya sifat machiavelli?

Saya secara pribadi mengatakan bangkitnya sifat machiavelli dengan alasan setiap diri memiliki sisi gelap dan terang, baik dan buruk. Semuanya dapat dikontrol dan dibuat agar tidak mencuat merugikan orang lain. 

Machiavellian adalah pandangan seorang filsuf Italia, Nicollo Machiavelli (1469-1527). Sifat machiavellian mengarah pada perilaku negatif dengan memanipulasi dengan cara tidak etis untuk mencapai tujuan.

Apa hubungannya workplace spirituallity dengan bangkitnya sifat machiavellian?

Sekali lagi perlu ditekankan, spiritual itu tidak hanya berkaitan dengan dogma agama. Berbicara spiritual, lantas saja organisasi langsung merekrut jemaah gereja atau jamaah masjid dan alim ulama. 

Spiritual berkaitan dengan kondisi kebatinan dalam melihat kondisi yang universal. Perangai yang baik, lingkungan kerja akan baik. Satu kuncinya, spirit yang dibawa oleh organisasi harus sejalan dengan nilai universal yang disepakati.

Bisa jadi, karyawan yang memiliki perangai baik, berubah menjadi kurang baik karena mengikuti spirit atau budaya yang kurang baik dalam suatu organisasi. 

Begitupun organisasi yang memiliki spirit yang baik, akan memilih karyawan yang memiliki perangai baik. Jangan ada tuntutan yang tidak seimbang antara organisasi dan karyawan.

Pernah mendengar karyawan kena mental gara-gara diperlakukan tidak baik oleh teman kantor, atasan dan organisasinya yang kurang memperhatikan unsur humanis? Ada yang bertindak memilih resign dan mencari pekerjaan yang lain, ada juga yang memilih untuk membalas dengan perlakuan buruk karena sifat Machiavellian telah bangkit dan menguasai diri? Sesederhana itu memahami hubungan workplace spirituallity dan Machiavellian.

Itulah pentingnya retreat atau pelatihan spiritual dan pemahaman psikologis bagi karyawan. Bentuklah kesadaran bukan paksaan yang berakhir pada tindakan machiavellian. Jangan sampai karyawan bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan, makna lain tidak didapatkan seperti kebutuhan psikologis dan fisiologis. 

Bogor, 22 Januari 2022 

Salam, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun