Oleh karena itu, kemampuan berpikir serta pengetahuan merupakan instrumen yang terpenting bagi manusia untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang dihadapi dalam hidup.Â
Tanpa itu, mungkin hanya ada kemusnahan manusia--- meskipun kenyataan menunjukkan bahwa berpikir dan pengetahuan dapat membuat manusia lebih mampu merusak dan memusnahkan diri sendiri lebih cepat.Â
PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUANÂ
Pengetahuan (knowledge) dan Ilmu pengetahuan (science) sekilas tampak tidak ada bedanya. Ilmu pengetahuan (science) bukan semata-mata buah dari kesimpulan logis yang didasari oleh pengamatan, namun harus berupa kerangka teori atau kerangka konseptual yang memberi ruang bagi para ahli dalam mengkaji dan menguji secara kritis dalam bidang yang sama.Â
Dengan demikian, hasil kajian dan ujian tersebut dapat diterima secara luas. Ilmu pengetahuan bukanlah kumpulan dari pengetahuan atau kegiatan yang ada di alam semesta yang dapat dijadikan dasar bagi kegiatan lain, melainkan suatu prinsip, teori, atau dalil yang berguna bagi pengembangan teori, prinsip, atau dalil selanjutnya dengan cara menemukan teori, prinsip, atau dalil yang baru. Nagel (1956) secara terperinci membedakan pengetahuan (common sense) dengan ilmu pengetahuan (science).Â
Dalam sebuah pengetahuan, data mengenai fakta jarang dibumbui penjelasan tentang "mengapa" dan "bagaimana." Dalam pengetahuan, tidak dilakukan pengujian kritis mengenai hubungan sebab-akibat antara fakta yang satu dengan fakta yang lain; sedangkan dalam ilmu pengetahuan, pengujian dilakukan dengan uraian yang sistematis dan ditambahkan dengan sejumlah fakta sehingga dapat dilakukan klasifikasi berdasarkan prinsip atau dalil yang berlaku.Â
Ilmu pengetahuan mempunyai ciri sistematis. Sebuah penelitian ilmiah bertujuan untuk menemukan prinsip mendasar dan berlaku secara umum tentang sesuatu.Â
Berpedoman pada teori yang dihasilkan pada penelitian sebelumnya, penelitian yang baru memiliki tujuan untuk menyempurnakan teori yang sudah ada sebelumnya berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Sementara itu, pengetahuan tidak memberikan penjelasan (eksplanasi) sistematis dari berbagai fakta yang ada.Â
Pengetahuan memiliki cara pengumpulan data yang bersifat subjektif, karena pengetahuan itu sendiri sarat akan emosi dan perasaan.Â
Guna menghadapi masalah dalam kehidupan, ilmu pengetahuan menjadikan masalah tersebut digunakan untuk mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri.Â
Ilmu pengetahuan berusaha mencari dan membuka pola-pola eksplanasi sistematis dari beberapa fakta untuk mempertegas aturan yang ada.Â
Ilmu pengetahuan dapat mengatasi suatu permasalahan dengan memperhatikan hubungan yang logis dari proposisi yang satu dengan lainnya.Â